Volkswagen menulis sejarah dengan mobil-mobil kelas menengah dengan harga terjangkau mulai dari era Beetle, lalu Golf, Polo dan lainnya. Secara alami perusahaan otomotif terbesar di Eropa ini juga mengincar pasar mobil mewah. Lahirlah Phaeton tahun 2002. Volkswagen berusaha keras untuk menempatkann Phaeton sejajar dengan BMW, Audi, Mercedes-Benz juga Lexus, Volvo dan merek mobil mewah lainnya. Namun kerja keras bertahun-tahun tidak sesuai harapan. Phaeton tidak bisa terjual 20000 unit pertahun seperti rencana awal.
Tidak putus asa, Rabu pekan ini, Volkswagen kembali meluncurkan jagoan di premium level. Diperkenalkan langsung oleh CEO VW, Herbert Dies, model baru itu diberi nama Arteon. Flagship terbaru ini tidak seperti Phaeton yang menggunakan body saloon, Arteon menggunakan body fastback, seperti BMW Seri 4 Gran Coupe atau Mercedes-Benz CLS.
Arteon dilengkapi dengan teknologi canggih seperti adaptive cruise control, emergency braking dan beragam tombol pengatur di roda kemudi seperti yang diaplikasikan di Audi A5 Sportback. Ruang interiornya sangat lapang yang menurut Autocar menyediakan ruang kaki yang lebih dari cukup untuk penumpang dewasa agar bisa duduk dengan nyaman. Salah satu kenyamanan yang ditawarkan pada penumpang adalah layar sentuh ekstra lebar, 9.2 inch yang menjadi gerbang untuk semua layanan infotainment
"Mobil-mobil seperti ini selalu menjadi domain merek-merek premium. Dengan Arteon kami ingin membuat pijakan untuk masuk di bisnis ini," kata Herbert Dies. "VW ingin bisa menjual hingga 40.000 unit pertahun diseluruh dunia," tambahnya. Di Jerman Arteon dibandrol USD 39.111 (sekitar Rp 520 juta). Model ini mulai dikirim ke pemesannya Oktober mendatang.
Model yang pertamakali ditampilkan pada publik di Geneva Motor Show 2017 menggunakan platform MQB. Konsumen bisa memilih beragam mesin termasuk 2.0 liter diesel 148 bhp hingga 2.0 liter bensin 276 bhp. Sistem penggerak all-wheel drive 4Motion jadi fitur standar di varian teratas bensin dan diesel.