https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/23dd9387-661a-4c89-aa6e-9accda7a2483.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/4bdc695b-16db-4bb9-a220-34130f7ce372.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/db6abcd4-5bce-4362-81dc-cbe34f27dd4d.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/dbddc846-5ebb-4d43-8671-e2d7f9238c67.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/bd31dcbd-37ff-44a4-9158-156f02c288d2.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/23dd9387-661a-4c89-aa6e-9accda7a2483.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/4bdc695b-16db-4bb9-a220-34130f7ce372.jpg

Teknologi AI untuk Self-driving Truk

18 November 2019

dilihat 88x

Mobilku.com - Startup kendaraan otonom bernama isee yang berasal dari Silicon Valley telah di invest sebesar 15 juta dolar AS (sekitar 211 miliar Rupiah) oleh Founders Fund. Walaupun ini bukan pertama kalinya Founders Fund berinvestasi di bidang logistik dan industri pengiriman otomatis, fokus dari isee adalah teknologi AI pada truk.


Menurut Scott Nolan (mitra dari Founders Fund) dan Yibiao Zhao (Cofounder isee), tantangan utama jika dibandingkan dengan teknologi self-driving lainnya adalah bahwa di industri ini hal kemungkinan dari perilaku pengendara tak terbatas. Bahkan pemain besar seperti Uber mengalami kesulitan untuk mengklasifikasikan benda yang ada di jalanan dengan teknologi self-driving mereka, karena manusia sangat sulit untuk diprediksi.


“Menavigasikan pengendara lain adalah yang tersulit karena kita harus memikirkan situasi di sekeliling. Jadi kenapa kita tidak mengajari komputer untuk berkendara seperti seorang manusia?” kata Nolan.


Tidak seperti startup kendaraan otonom dan logistik lainnya, isee mempunyai tujuan untuk menggunakan teknologi AI sehingga sebuah truk dapat belajar dan beradaptasi dengan perilaku pengemudi lainnya.


Zhao berkata "Kami memahami bahwa mengemudi sebetulnya penuh dengan interaksi sesama manusia. Mobil otonom harus bisa berkendara sendiri di jalan umum yang penuh dengan pengendara manusia dan pejalan kaki. Kalau kita menghilangkan faktor manusia, permasalahan tentang kendaraan otonom pasti sudah terpecahkan."


Tes terbesar dari kemampuan robot untuk beroperasi di lingkungan yang didominasi manusia adalah apakah mesin tersebut dapat menjelaskan kepada kita mengapa ia bereaksi dengan cara tertentu. Untuk truk isee, itu berarti dapat mengerti jika ada mobil yang berkemudi secara agresif dan tidak wajar sehingga truk tersebut perlu memberi jalan untuk dilewati. Menurut Nolan, startup kendaraan otonom lainnya gagal di tes ini karena mereka hanya meniru apa yang dilakukan mobil agresif tersebut.

0 Komentar


Tambah Komentar