https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c9b05765-f009-406a-a860-24f50b7360ed.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0b95143c-c0bb-4746-8bea-d8dcc766f27f.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/f3c4bd59-1394-491f-9d22-cfaf65dc56be.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/48ce7f6e-0c58-47d6-a4fa-c489c2869251.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9d0a1e13-9556-48e4-a7a1-55481f9efd8b.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c9b05765-f009-406a-a860-24f50b7360ed.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0b95143c-c0bb-4746-8bea-d8dcc766f27f.jpg

Tata Mencari Partner Untuk Jaguar Land Rover

23 October 2019

dilihat 90x

Mobilku.com - Konglomerat asal India yang menjadi pemilik Jaguar Land Rover mengatakan bahwa membayar tarif keluar masuk merupakan standar "normal yang baru" untuk industri otomotif dunia dan negosiasi tersebut yang berkaitan dengan keluarnya Inggris dari Uni Eropa telah berlangsung terlalu lama.


"Terkadang lebih baik mendapatkan hasil yang jelas daripada mendapatkan hasil yang diinginkan," ujar Natarajan Chandrasekaran (Ketua Tata Sons Ltd) yang menjadi pemilik brand Inggris tersebut.


Tata yang mengawasi beberapa perusahaan termasuk Tata Motors Ltd. dan Tata Steel Ltd. membawa produsen sedan Jaguar XE dan kendaraan sport fungsional Land Rover Discovery dari Ford Motor Co. di tahun 2008. Setelah sukses dengan penjualannya yang meroket di Rusia dan Cina, JLR merosot hingga mereka harus meluncurkan program penghematan 2,5 milyar Pounds ($3.2 milyar AS) dan memangkas ribuan pekerjaan secara global.


Kerugian terus bertambah dengan penurunan penjualan di pasar mobil India dan masalah di luar negara tersebut termasuk lambatnya pertumbuhan ekonomi di Cina dan ketidakpastian Brexit. JLR menutup pabriknya di Inggris selama seminggu pada bulan November untuk berjaga-jaga dari kekacauan yang mungkin timbul dari hasil Brexit. Chandrasekaran mengatakan bahwa ia akan mencari lebih banyak kerja sama dari segi teknis untuk membantu transisi Tata Motors dalam bidang kendaraan autonomous dan elektrik, namun ia tidak tertarik untuk menjual perusahaan tersebut.


"Otomotif merupakan bisnis utama bagi kami," ujarnya. "Kami tidak ingin melakukan kerja sama yang membuat kami hanya menjual sesuatu tanpa kami memiliki suara. Kami bukan investor keuangan."


Pengeluaran JLR melebihi aliran kas selama 2 tahun terakhir, namun Chandrasekaran mengatakan bahwa targetnya adalah untuk membalikkan tren tersebut pada tahun 2021. "Setelah kami melakukannya, maka orang-orang akan percaya apa yang saya katakan: saya tidak melarikan diri."

0 Komentar


Tambah Komentar