Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) memprediksi pada tahun 2030 populasi mobil listrik diseluruh dunia mencapai 125 juta unit. Padahal tahun ini populasi mobil listrik baru dilevel 3 jutaan unit.
Peningkatan eksponensial itu akan terwujud jika ada dukungan kebijakan dari pemerintah. Kebijakan yang mendorong pengemudi, perusahan armada dan pemda untuk membangun transportasi yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan.
Jika pemerintah melakukan tindakan yang agresif untuk memangkas emisi gas buang, bisa saja populasi mobil listrik mencapai 220 juta unit.
Kebijkan pemerintah menjadi titik paling krusial bagi pertumbuhan mobil listrik, kata lembaga ini. Bahkan lebih menentukan dibandingkan harga baterai yang terus turun. Kebijakan pemerintah akan mendorong pembelian oleh konsumen, dan membantu pabrikan mencapai skala ekonomis.
"Penyerapan kendaraan listrik sebagian besar masih didorong oleh kebijakan lingkungan pemerintah," kata IEA dalam laporannya. "10 negara terkemuka dalam adopsi kendaraan listrik memanfaatkan semua peluang kebijakan untuk mempromosikan penyerapan mobil listrik."
kebijakan saat ini menempatkan Cina dan Eropa sebagai pengguna mobi listrik terbesar. Di Cina, kredit dan subisidi membantu populasi mobil listrik tumbuh dengan proyeksi 25 persen dari total populasi mobil pada 2030. Sementara di Eropa faktor pendorongnya adalah standar emisi yang semakin ketat dan pajak BBM semakin tinggi akan mendorong adopsi mobil listrik hingga level 23 persen dari total mobil.
Di Amerika Serikat, IEA melihatnya tumbuh dengan dua kecepatan berbeda. di negara bagian yang menerapkan standar emisi ketat, seperti California, penyerapan mobil listrik berlangsung cepat. sementara di negara-negara yang menetapkan pajak BBM rendah dan rencana presiden Trump untuk menurunkan kembal standar emisi, menahan laju penyerapan mobil listrik.
Saat ini Cina sudah menjadi raksasa di segmen ini. Penjualan mobil listrik tumbuh 72 persen atau mencapai 580.000 unit pada 2017, dengan total populasi saat ini sudah lebih dari 1 juta unit. Negara itu juga mendorong penyerapan bus listrik, dan motor listrik.
Namun Jepang dan Jerman mencatat pertumbuhan mobil listrik terbesar tahun lalu. Dengan penjualan mobil listrik naik lebih dari dua kalilipat pada 2917 dibandingkan 2016.
Penelitian IEA juga menunjukkan pada 2030 mobil konvensional/combustion engine masih tetap mendominasi dengan populasi sekitar 2 miliar unit.
Penelitian itu juga menunjukkan mobil listrik populer di Cina, Prancis dan Belanda. Sementara di Jepang, Swedia dan Inggris pangsa pasar tertinggi adalah plug-in hybrid electric vehicle.