https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/73e9c5e5-9eac-47ae-a1cc-c02488afa7d8.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/26125097-2d6b-40ef-baac-a33c181e0a20.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/73e9c5e5-9eac-47ae-a1cc-c02488afa7d8.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/26125097-2d6b-40ef-baac-a33c181e0a20.jpeg

Survey Melaporkan Alasan Konsumen Tidak Beralih ke Mobil Elektrik di AS

24 August 2019

dilihat 113x

Mobilku.com - Laporan survey baru di AS yang menunjukkan perilaku konsumen terhadap mobil elektrik telah diproduksi. Para konsumen menjawab tentang alasan terbesar mereka untuk tidak membeli kendaraan elektrik dan hasilnya tidak jauh dari apa yang kita perkirakan. Tiga alasan utama tersebut adalah jarak tempuh, harga, dan mekanisme pengisian baterai.


Sekitar lebih dari 40% responden khawatir tentang hal tersebut. Meskipun kendaraan elektrik modern memiliki jangkauan hingga 400 km, harga kurang dari 30.000 dolar (AS) setelah insentif, dan memiliki ribuan tempat pengisian yang tersebar di AS.


Pada komunitas kendaraan elektrik, "kekhawatiran mengenai jangkauan" hanyalah alasan bagi mereka yang tidak pernah mengendarai kendaraan elektrik. Masyarakat sering khawatir tentang jangkauan tersebut sebelum mereka membeli kendaraan elektrik, namun setelah mereka terbiasa dengan mobil elektrik, mereka akan sadar bahwa hal tersebut bukan masalah sama sekali. Bahkan sering kali mereka merasa lebih nyaman karena memiliki sebuah mobil yang sumber tenaganya dapat diisi di rumah.


Meskipun "terlalu mahal" menjadi alasan kedua yang paling banyak dipilih para konsumen tersebut, responden juga menyebutkan bahwa harga merupakan prioritas utama dalam menentukan pembelian kendaraan elektrik. Mereka tidak sadar bahwa dengan jangkauan lebih dari 400 km sudah lebih dari cukup untuk berbagai situasi dan kondisi tersebut. Mereka tidak menyadari betapa murah kendaraan elektrik ketika biaya operasional dan insentif diikutsertakan ke dalam perhitungan.


Ketika ditanya tentang insentif dari pemerintah untuk adopsi kendaraan elektrik, sebagian besar masyarakat (69%) mendukung hal ini, dan hanya sebesar 16% yang tidak mendukung. Hal positif lainnya adalah sebagian besar responden (55%) mengatakan akan menjadikan kendaraan elektrik mereka sebagai kendaraan utama di rumah. 


Sebelum mereka pernah membeli kendaraan elektrik, banyak konsumen yang berpikir bahwa kendaraan elektrik hanya akan berguna sebagai kendaraan ekstra. Namun setelah pembelian, kendaraan elektrik menjadi pilihan utama mereka karena pengalaman berkendara yang unggul, kenyamanan dan murahnya pengisian di rumah.

0 Komentar


Tambah Komentar