31 August 2019
dilihat 182x
Mobilku.com - J.D. Power dalam analisanya mengungkapkan bahwa banyak pemilik kendaraan baru di AS tidak tertarik dengan teknologi driver assistance. Sebuah studi yang melakukan survei pada 20.000 pemilik mobil baru keluaran tahun 2019 di AS, menganalisa bagaimana 38 teknologi berbeda mempengaruhi 90 hari pertama masa kepemilikan.
Banyak responden mengungkapkan keluhan mereka terhadap lane-keep assist dan lane-centering systems. Faktanya, 23 persen responden mengatakan bahwa teknologi ini "menyebalkan dan merepotkan", dan dari responden tersebut, 61 persennya menonaktifkan sistem tersebut. Studi ini juga menemukan bahwa 21 persen pengemudi yang tidak terganggu dengan teknologi ini juga masih tetap menonaktifkan teknologi bantuan tersebut.
"Beberapa brand berhasil membuat teknologi keamanan yang efektif. Beberapa bagus pada aspek tertentu dan ada kurang pada aspek lainnya, dan beberapa kurang di keduanya," ujar direktur eksekutif Driver Interaction & Human Machine Interface Research dari J.D. Power, Kristun Kolodge.
"Inilah alasan sebuah brand memiliki 90% pelanggannya menginginkan teknologi lane-keeping untuk kendaraan mereka selanjutnya, sementara brand lainnya hanya mencapai 59% dari pelanggannya yang mengatakan hal serupa."
Survei tersebut juga memperhatikan kepuasan pelanggan keseluruhan untuk Apple CarPlay dan Android Auto. Dari pertanyaan yang diberikan, 69 persen memiliki kendaraan yang dilengkapi dengan Apple CarPlay dan/atau Android Auto dan hanya 68 persen yang mengatakan bahwa mereka ingin navigasi yang terpasang dari pabrik pada mobil mereka berikutnya.
Model tunggal terbaik pada studi tersebut adalah Kia Stinger, yang mendapat nilai 834 poin dari 1000 poin untuk sektor suasana teknologi. Mobil dengan nilai tinggi lainnya antara lain Hyundai Kona, Toyota C-HR, Kia Forte, Chevrolet Blazer, Porsche Cayenne dan Ford Expedition.
0 Komentar
Tambah Komentar