https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/f18867b2-f4c8-4713-a374-e1c7b97f742d.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b2002c26-f4c1-4ae5-ada6-56da9e05b757.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/db11baff-f781-4f5a-90c9-605f483137f0.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/f91ce189-d2af-4df6-8b58-a7aed6ed8bcc.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/d134c41b-c0cb-4a72-abfa-060e6b41a352.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/f18867b2-f4c8-4713-a374-e1c7b97f742d.jpg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b2002c26-f4c1-4ae5-ada6-56da9e05b757.jpg

Sistem Driver Assistance Justru Menjadi Penyebab Kecelakaan

07 October 2019

dilihat 204x

Mobilku.com - Pengemudian yang terdistraksi tercatat hampir mencapai 9 persen sebagai penyebab dari tabrakan fatal. Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) yang memperingatkan para pengemudi akan potensi kecelakaan atau pemindahan jalur dan potensi bahaya lainnya melalui berbagai metode, terus memimpin sebagai upaya penelitian dan pengembangan yang paling digemari berbagai perusahaan.


Bagaimana jika ADAS itu sendiri termasuk gangguan?


Para peneliti di University of Missouri (MU) telah menggunakan teknologi pelacakan mata untuk mengumpulkan data yang mungkin membuka cara baru untuk para pengemudi agar dapat berkomunikasi dengan kendaraannya. Penelitian tersebut baru-baru ini dipresentasikan pada acara International Conference on Applied Human Factors and Ergonomics 2019 di Washington, D.C. yang menyoroti tentang bagaimana mata kita merespon terhadap peringatan pada kendaraan.


"Sebelum sebuah kecelakaan terjadi, para pengemudi dapat dengan mudah terdistraksi oleh peringatan untuk menghindari kecelakaan dan kami rasa hal ini dapat menjadi masalah dalam tabrakan kendaraan akibat distraksi," ujar Jung Hyup Kim, seorang asisten profesor dari MU College of Engineering. Oleh karena itu, komunikasi dua arah harus terjadi antara seorang pengemudi dan sebuah kendaraan.


Kim dan Xiaonan Yang, mahasiswa pascasarjana di MU mempelajari tentang bagaimana mata kita merespon atas reaksi fisik terhadap ADAS. Tujuan mereka adalah untuk menciptakan kumpulan data tentang respon fisik dan visual terhadap berbagai jenis peringatan, sehingga membuka jalan untuk memprediksi bagaimana seorang pengemudi akan bereaksi terhadap sebuah situasi yang nantinya akan digunakan untuk membantu meningkatkan sistem keamanan.


"Setelah para pengemudi diberikan peringatan pemindahan jalur berkali-kali, respon mereka terhadap peringatan tersebut menjadi negatif dan mereka menganggap peringatan tersebut sebagai kritik akan gaya mengemudi mereka." Ujar Kim. "Jika kami mengembangkan ADAS pintar yang dapat memahami respon pengemudi setelah peringatan, maka sistemnya akan dapat menghasilkan peringatan yang lebih sesuai untuk para pengemudi."


Dengan data yang signifikan, para peneliti berharap untuk menerapkannya pada pengembangan model komunikasi dua arah yang dapat mengurangi distraksi ketika mengemudi.

0 Komentar


Tambah Komentar