Singapura membangun kota buatan untuk ujicoba angkutan publik swakemudi. Komplek seluas dua hektar itu diresmikan November tahun lalu. Dilengkapi dengan persimpangan jalan, halte bus, zebra cross untuk pejalan kaki. Persis seperti kondisi jalan raya Singapura. Ada pula bukit kecil untuk menguji bagaimana sensor-sensor mobil bekerja ketika terhalang pandangannya. Dibangun pula replika pencakar langit untuk meniru interferensi gelombang radio akibat gedung-gedung tinggi. Juga mesin hujan untuk sebagai simulai kondisi Singpura yang sering diguyur hujan.
Manfaat dari kota buatan ini adalah informasi yang disediakan perusahaan penyedia mobil swakemudi bisa membangun membangun basis data yang sangat kaya yang memungkinkan pemerintah memperkenalkan teknologi yang aman.
“Kami mungkin satu-satunya negara yang melihat ini dengan cara yang proaktif dan sistematis,” kata Lee Chuan Teck, mantan wakil menteri di Kementerian Transportasi. “Apa yang kami cari sebenarnya adalah penerapan peraturan.”
Data yang dikumpulkan, kata Lee, harus bisa dipakai pemeintah untuk menyusun peraturan untuk mobil swakemudi pada paruh kedua tahun ini. Ukuran negara yang mungil, infrastruktur jalan yang canggih dan sistem lalulintas yang sangat tertata menjadi lokasi ideal untuk uji coba mobil swakemudi.
Saatini sudah lebih dari sepuluh perusahaan yang menguji teknologi mobi swakemudi di Nanyang Technological University kata Niels de Boer, direktur program Future Mobility Solutions di universitas itu. Awal tahun depan ada tambahan dua bus dari Volvo AB dan lebih banyak lagi yang datang, katanya.
Karena banyaknya persimpangan kecepatan kendaraan ujicoba dibatasi 20 - 25 km/jam. Tujuh kamera 360 derajad mengalirkan video langsung ke Land Transport Authority's Intelligent Transport System Center di pusat kota. Bersama informasi yang dikumpulkan mobil, pemerintah membangun databaseyang memungkinkan mengevaluasi apakah mobil listrik sudah siap untuk jalan umum.
Nanyang Technological University mengujicoba 15 minibus swakemudi yang dibuat perusahaan Prancis Navya SAS. Mobil ini bisa dioperasikan menggunakan perangkat lunak atau handset seperti konsol video game.
minibus itu berputar-putar dilapangan dengan pendingin udara yagn disetel maksimal. Pengaturan ini menyebabkan masa pakai baterai berkurang setengahnya. Bus berjalan dijalurnya, berhenti dihalte bus untuk naik-turun penumpang. Untuk bergerak dilampu merah harus dilakukan secara manual. Pada satu keadaan, dia berhenti mendadak karena mendeteksi penghalang yang tidak terlihat. Hal itu menyebabkan seorang penumpang terjerembab.
satu-satunya tempat yang tidak dimasuki bus ini adalah mesin simulasi hujan. Kondisinya sedang rusak. Sejauh ini mobil-mobil yang diujicoba disitu, kinerjanya tidak maksimal. Sekitar 70 persen dari mobil-mobil yang diujicoba, sensornya tidak bekerja optimal saat hujan deras.