https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/6dfb070d-9e54-4702-9f5a-8b5832606deb.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/6dfb070d-9e54-4702-9f5a-8b5832606deb.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/6dfb070d-9e54-4702-9f5a-8b5832606deb.jpeg

Sensor Pengenal Wajah Samsung S8 Gampang dibobol?

06 April 2017

dilihat 90x




Samsung Galaxy S8 dan S8+ memiliki 'tiga pintu' masuk biometrik yaitu sensor sidik jari, sensor iris mata dan pengenal wajah. Fitur terakhir ini yang dibanggkan Samsung yang disebutkan sebagai alternatif pemindai iris mata yang bekerja lebih cepat dan lebih nyaman.

Namun sesaat setelah diluncurkan keraguan terhadap kemampuan fitur itu melindungi ponsel bermunculan. Korea Herald menyebutkan, fitur pengenal wajah mudah ditipu. Livestream dari ajang peluncuran oleh 9to5Google juga menyebutkan hal yang sama. Ponsel ini bisa ditipu dengan wajah orang tidur bahkan cuma foto. Sebuah video menunjukkan bagaimana ponsel ini membuka diri setelah fitur pengenal wajah mengenali wajah sanga pemilik. masalah wajah itu adalah foto yang ada diponsel.

Ada kemungkinan kelemahan itu tentunya menjadi kejutan karena fitur pengenal wajah yang pernah diluncurkan sebelumnya seperti Windows Hello maupun perangkat dengan fitur itu, Microsoft Surface Book, begitu ketat, bahkan wajah saudara kembar satu telur pun tidak bisa menembus perangkat. Apakah Samsung menggunakan teknologi yang lebih rendah dan pendekatan yang kurang aman?

KOnsumen yang mementingkan keamanan perangkat tentu akan garuk-garuk kepala. Untuk ponsel flagship dengan harga mahal, tentu diharapkan memiliki kemampuan terbaik. Pakar Biometrik, Samir Nanavati memberikan penjelasan. Menurutnya ada harga yang harus dibayar antara keamanan dan kecepatan. Semakin cepat, semakin nyaman maka tingkat keamanannya semakin rendah, demikian pula sebaliknya. Semakin ketat perlindungan, semakin lama, semakin banyak power yang diperlukan dan semakin besar resiko penolakan.

Nanavanti menjelasakan, kemudahan penggunaan yang dialami konsumen adalah driving force utama dalam pengembangan ponsel. Dia memprediksi dalam waktu dekat, fitur-fitur biometrik seperti fingerscaner akan memiliki kecepatan kerja yang luarbiasa.

0 Komentar


Tambah Komentar