https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/462fa01f-2993-4b89-b53d-e38d7c7f6276.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c05d98e5-4b85-43f5-bffa-45fb5dde4c2f.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/d8d7d190-76d8-42ab-b321-80cf3d3ca791.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/2349fdf6-4d4f-49fd-9d8e-2acca31d7c53.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/9da620e7-452f-4480-a649-0e4c108861c1.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/462fa01f-2993-4b89-b53d-e38d7c7f6276.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/c05d98e5-4b85-43f5-bffa-45fb5dde4c2f.jpeg

Sebelumnya Innova Zenix, Sekarang Giliran Mazda CX-5 Alami Pecah Ban Di Ruas Tol Desari

22 June 2024

dilihat 335x

Mobilku.com - Beberapa waktu lalu beredar video di media sosial yang memperlihatkan mobil Toyota Innova Zenix mengalami pecah ban di ruas Tol Depok-Antasari (Desari). Kini muncul video serupa, di mana mobil Mazda CX-5 alami kejadian ban pecah hingga lepas kendali. 


Rekaman tersebut diunggah oleh akun Instagram @lowslowmotif, Sabtu (21/6/2024). Dalam narasi unggahan itu dijelaskan bahwa insiden tersebut terjadi lantaran tekanan angin ban yang kurang. Sehingga mengakibatkan pecah ban dan membuat mobil melintir di ruas Tol Solo-Ngawi Km 520.


“Mobil saya All New Mazda CX5 Tahun 2022 dengan ban bawaan dari baru, yaitu Toyo Proxes R19, pada saat itu karena mengejar kepentingan yang sangat urgent sehingga mobil saya pacu kecepatan sekitar 150 Kpj. Kondisi tol saat itu sepi, jadi pada saat kejadian tidak ada benturan/kecelakaan dengan mobil lain"


"Menurut saya, kondisi ban bisa teriris velg karena tekanan angin yang kurang. Petugas baru datang setengah jam setelah saya telepon, dengan kondisi ban cadangan sudah saya pasang. Untuk velg yang kena aspal/jalan harus ganti baru"


Fisa Rizqiano, Head of Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia mengatakan, kondisi ban rusak seperti video tersebut biasanya terjadi karena ban dijalankan pada tekanan angin yang sangat kurang (flat running). Kendati demikian, Fisa melanjutkan bahwa inisden tersebut perlu dilakukan pengecekan fisik ban secara menyeluruh. Sebab, jika hanya melihat gambar, analisa tidak akan akurat.


“Analisanya kurang akurat dan kurang objektif jika tanpa melihat kondisi fisik ban yang rusak, termasuk kondisi telapak ban dan juga peleknya. Kemungkinan juga perlu analisa di pabrik untuk memastikan tidak ada masalah di produknya,” kata Fisa.


Sementara itu, On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal mengatakan, ban yang kekurangan tekanan udara memang bisa menjadi penyebab pecah ban. 


“Ban bisa pecah dan paling sering akibat kurang tekanan angin atau karena memikul bobot yang berlebihan, inilah musuh utama ban tekanan angin yang kurang atau equivalent dengan kelebihan bobot,” kata Zulpata. 


Maka dari itu, Zulpata menyarankan agar pemilik kendaraan lebih aktif untuk memeriksa tekanan udara pada ban. 


“Untuk itu disarankan selalu lakukan pemeriksaan berkala tekanan udara ban, disesuaikan dengan tekanan angin ban yang direkomendasikan pabrikan kendaraan,” ucap Zulpata.


0 Komentar


Tambah Komentar