https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/db722f13-b9aa-4b5f-91b2-2129d69827c0.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/db722f13-b9aa-4b5f-91b2-2129d69827c0.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/db722f13-b9aa-4b5f-91b2-2129d69827c0.jpeg

Profit Mazda Terpuruk Pada Penjualan di Kuartal Pertama

05 August 2019

dilihat 111x

Mobilku.com - Mazda melaporkan penurunan sebesar 79% pada keuntungan operasi per kuarternya seiring dengan kesulitan penjualannya di AS dan Cina dan menguatnya mata uang yen. Pengumuman hasil penjualan pada hari Kamis ini menjadi hasil penjualan kuartal pertama terendah Mazda sejak kuarter Juni 2012. Perusahaan tersebut mengalami kesulitan dengan permintaan konsumen yang menurun sejak sekitar tahun lalu, sekaligus berusaha memperbaiki pabriknya di Jepang yang terkena dampak banjir sehingga menyebabkannya mengalami kerugian pada kuarter Juli 2018.


Nikkei Business Daily melaporkan pada hari Rabu bahwa keuntungan operasi pada perusahaan tersebut akan turun sekitar 70% untuk kuarter ini akibat rendahnya penjualan di AS. Mazda mencatat hasil penjualan global sebanyak 353.000 unit, turun 12% untuk kuarter yang sama pada tahun lalu. Penjualan pada pasar terbesarnya, yaitu di AS, turun 15% hingga 68.000 unit, sementara di Cina, Mazda menjual 54.000 kendaraan, yang juga turun 21%.


Perang dagang antara kedua negara tersebut dan perkembangan yang lambat di Cina sebagai pasar mobil terbesar di dunia, berpengaruh buruk pada penjualan mobil secara keseluruhan. Para produsen mobil bertahan dengan permintaan yang terus berkurang sambil terus berinvestasi untuk teknologi baru.


Banyak saingan Mazda yang melaporkan hasil mengecewakan setiap kuarternya, dengan Nissan dan Ford yang pada awal bulan ini juga melakukan pengumuman pemutusan hubungan kerja dan kemungkinan penutupan pabrik. Amerika Serikat merupakan sumber penghasilan kunci dari Mazda, namun mereka mengimpor semua kendaraan yang dijual disana, yang mengakibatkan naiknya biaya impor AS terhadap mobil-mobil dari Jepang. Untuk berlindung dari fluktuasi mata uang dan biaya impor tersebut, Mazda membangun pabrik baru di Alabama, AS, yang merupakan proyek kerjasama dengan Toyota.



0 Komentar


Tambah Komentar