Robert Bosch GmbH diduga bersekongkol dengan Volkswagen AG untuk menciptakan software dan hardware yang mencurangi uji emisi mesin diesel di Amerika Serikat. Pihak berwenang Amerika Serikat juga sedang mengendus apakah ada produsen mobil lain yang menggunakan perangkat serupa.
Skandal diesel Volkswagen terungkap setahun lalu dimana EPA membuktikan adanya sofware curang itu di ribuan mobil bermesin diesel 2.0 liter. Menurut EPA, Volkswagen sudah bertahun-tahun melakukan perbuatan itu. Tudingan itu memicu spekulasi ada pemasok lain yang tahu skandal itu.
Bosch sendiri memang dalam penyelidikan pihak berwenang di Jerman dan Amerika Serikat. Mereka juga sudah melakukan penyelidikan internal untuk mencari siapa yang terlibat dalam kecurangan itu. Hasil penyelidikan menurut Bosch, tidak ada karyawan yang berbuat culas. Namun hal itu tidak menghentikan penyelidikan pihak berwenang.
Pemasok lain yang ditengarai terlibat adalah IAV GmbH. Perusahaan ini disebut-sebut dalam class action di Michigan.
Skandal yang merebak pertengahan tahun tahun lalu itu memaksa VW harus membayar denda hingga USD 16 miliar dan menyiapkan USD 2.2 miliar untuk menyelesaikan kasus-kasus gugatan di pengadilan. Padahal sebelumnya VW memprediksi denda maksimal yang akan diterimanya tidak lebih dari USD 100 juta.