26 October 2021
dilihat 284x
Mobilku.com - Istilah supercar dan hypercar cukup sering terdengar di industri otomotif. Namun, apakah yang membedakan kedua segmen tersebut? Berikut, kami berikan rangkuman singkat mengenai keduanya.
Supercar
Segmen ini memang identik dengan kendaraan yang mempunyai tenaga besar, akselerasi cepat, dan harga milyaran Rupiah. Setidaknya inilah yang menjadi prasyarat sehingga mereka pantas disebut supercar.
Istilah "supercar" sendiri pertama kali digunakan di surat kabar London The Times pada tahun 1920 yang mereferensikan mobil Ensign 6 yang mempunyai kapasitas mesin sebesar 6,7-liter agar terlihat lebih mencengangkan.
Sejak saat itulah, penggunaan nama supercar selalu digunakan hingga sekarang untuk menggambarkan mobil dengan performa, teknologi, dan desain terbaik yang ditawarkan oleh pabrikan.
Pabrikan mobil yang memproduksi supercar adalah Ferrari, Lamborghini, McLaren, dan lainnya. Namun, tidak sedikit juga pabrikan mobil biasa yang juga memproduksi supercar dalam jumlah terbatas seperti Honda NSX dan Lexus LFA.
Hypercar
Beralih ke hypercar, penggunaan nama segmen ini diciptakan untuk mengklasifikasikan supercar diantara para supercar. Semua hypercar pada dasarnya adalah supercar, tetapi tidak semua supercar bisa menjadi hypercar.
Hingga saat ini kualifikasi yang memungkinkan suatu mobil untuk naik kasta dari supercar ke jajaran hypercar masih belum jelas. Akan tetapi output yang hypercar miliki biasanya jauh diatas supercar.
Beberapa kendaraan yang mendapatkan gelar hypercar ialah McLaren P1, Mercedes-AMG Project ONE, McLaren Senna, Koenigsegg Agera RS, Ferrari La Ferrari, Bugatti Veyron, Bugatti Chiron, Porsche 918, dan lainnya.
Semua hypercar tersebut memiliki teknologi paling ultra premium, harga banderol selangit, serta desain yang sangat memukau.
Garis Batas Yang Semakin Memudar
Setiap tahunnya, standar dasar supercar menjadi semakin maju dan membuat kualifikasi untuk status hypercar menjadi lebih ketat. Beberapa supercar kini didesain sangat ekstrim, baik dari kemampuan berakselerasi dan teknologi yang ada didalamnya.
Jika dulu supercar biasanya identik dengan kendaraan dua pintu, kini ada mobil seperti BMW M5 yang merupakan sebuah sedan keluarga, mulai mendesak masuk kedalam kategori supercar.
Selain itu, kehadiran lamborghini Urus juga telah memecahkan stereotype supercar, dimana mobil SUV pun bisa memiliki performa yang luar biasa.
Selain peningkatan pada performa mesin, teknologi kinerja seperti aerodinamis yang dapat digerakkan juga sudah muncul di supercar seperti Ferrari 488 GTB.
Teknologi yang dulu hanya ada pada hypercar dan mobil-mobil limited edition, kini mulai diberikan pada supercar.
Cepat atau lambat kemajuan supercar mungkin akan menyusul hypercar. Teknologi yang biasanya terlihat pada mobil dengan ribuan tenaga kuda, kemungkinan akan menjadi hal yang biasa di masa mendatang.
Hal tersebutlah yang akan memaksa produsen hypercar untuk terus berinovasi. Karena jika berhenti berinovasi, tidak menutup kemungkinan kasta hypercar akan hilang peradaban.
0 Komentar
Tambah Komentar