30 October 2019
dilihat 118x
Mobilku.com - Pasar industri otomotif termasuk 60 persen dari 150 milyar Yen ($1,38 milyar AS) dalam satu tahun di Jepang yang terkena dampak perang dagang antara AS dan Cina. Berdasarkan survei pemerintah Jepang, 150 milyar Yen yang melibatkan banyak perusahaan Jepang merupakan bagian dari perdagangan 70 triliun yen antara Washington dan Beijing di tahun 2018.
Untuk mengurangi dampak perselisihan yang berkepanjangan antara 2 sistem ekonomi terbesar dunia ini, beberapa perusahaan Jepang telah memindahkan pabriknya ke negara Asia Tenggara, Meksiko, atau meningkatkan penjualan dan produksi di domestik (Jepang).
Pada survei tersebut, banyak produsen onderdil mobil Jepang yang mengekspor produk mereka dari Cina ke AS, merasakan dampak besar dari berlakunya biaya wilayah antara kedua negara tersebut. Para produsen komponen mobil mengatakan bahwa memindahkan tempat manufakturisasi mereka merupakan hal yang sangat sulit, begitu pula investasi besar-besaran pada uang dan waktu yang dibutuhkan.
Produsen mesin industri Jepang juga terganggu dengan perang perdagangan ini, dengan biaya ekspor ke kedua negara tersebut mencapai 39 milyar Yen.
Namun, para produsen mobil Jepang mengatakan bahwa hingga saat ini, dampaknya masih terbatas karena sebagian besar dari mereka telah mendirikan pabrik produksi dan jaringan penjualan lokal di AS.
Amerika Serikat telah memaksa pemungutan yang totalnya bernilai $250 milyar AS dari barang-barang impor Cina, sementara Beijing membalas dengan pajak sebesar $110 milyar untuk barang-barang AS. Amerika telah memperingatkan bahwa mereka mungkin saja memberlakukan biaya wilayah pada barang impor dari Cina sebagai bagian dari desakan Presiden Donald Trump untuk mengurangi perdagangan dengan Beijing secara drastis.
0 Komentar
Tambah Komentar