Para ahli sepertinya sudah bisa menjawab kenapa Lumpur Lapindo di Sidoarjo terus menyemburkan lumpur. Sudah sebelas tahun berlalu sejak semburan pertama dan kini Lumpur Lapindo ditetapkan sebagai erupsi lumpur terbesar dalam sejarah manusia.
Sekelompok peneliti internasional mencoba mencari tahu apa yang menyebabkan lumpur itu terus meenerus keluar dan memendam sejumlah desa di Sidoarjo, Jawa Timur itu. Dengan menggunakan seismometer para peneliti membuat peta tiga dimensi struktur dikawasan itu. Dari pemetaan itu para peneliti menemukan terowongan sepanjang 6 km yang menghubungkan dengan ruang magma pengunungan Arjuno Welirang dengan cekungan sedimen dibawah kawasan Lapindo.
Penelitian sebelumnya menemukan adanya kaitan dengan gas, namun baru kali ini yang menunjukkan kaitan dengan pegunungan Arjuno-Welirang. Pegunungan ini terletak di sisi selatan kawasan lumpur Lapindo.
"Kami menunjukkan bukti jelas bahwa kedua sistem itu terhubung dibawah sana," kata Adriano Mazzini, salah seorang peneliti dari University of Oslo, Norwegia.
Kondisi itu sudah cukup untuk mendorong magma dan cairan hidrotermal lainnya terpancar keluar. "Seluruh sistem sudah terbentuk dan siap terpicu. Ini hanya soal mengaktifkan atau membuka kesalahan dan semua yang bertekanan tinggi dibawah sana akan melesat keluar ke permukaan," terang Mazzini.
Hasil penelitian itu diterbitkan di Journal of Geophysical Research: Solid Earth. Penelitian itu juga memprediksi bahwa semburan Lapindo itu belum akan berhenti dalam waktu singkat ini.