Sepanjang Oktober, pasar otomotif China terus tumbuh dibandingkan tahun lalu, namun sedikit turun dibandingkan bulan sebelumnya, September 2017. Sepanjang Oktober, produksi mobil China mencapai 2,604,000 unit dan penjualan mencapai 2.704.000 unit. Masing-masing turun 2,5 persen dan 0,2 persen dibandingkan bulan lalu. Tapi jika dibandingkan bulan yang sama tahun lalu terjadi kenaikan masing-masing 0,7 persen dan 2.0 persen. Demikian data yang dihimpun China Association of Automobile Manufacturers, akhir pekan lalu.
Dalam sepuluh bulan pertama tahun ini, produksi dan penjualan mobil mencapai 22.957.000 dan 22.927.000 unit. Untuk mobil penumpang, produksi dan penjualannya mencapai 19.553.000 dan 19.502.000 units naik masing-masing 2.3% and 2.1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jika diteliti lebih dalam, semua tipe mobil penumpang mengalami penurunan kecuali SUV yang tetap perkasa. Produksi SUV dan penjualannya masing-masing tumbuh 15,5 persen dan 15,8 persen. Produks dan penjualan MPV turun 16,9 persen dan 17,2 persen. Dari seluruh penjualan mobil penumpang hampir 70% diantaranya adalah mobil dengan mesin berkapasitas 1.6 liter ke bawah.
Disektor kendaraan niaga, produks dan penjualan mencapai 379.000 dan 351.000 unit. Produksinya naik 1.6 persen dibandingkan September sementara penjualannya turun 4,1 persen. Namun jika dibandingkan Oktober tahun lalu, terjadi kenaikan signiikan yaitu 26.6 persen dan 14.8 persen. Selama sepuluh bulan pertama tahun ini produksi dan penjualan kendaraan niaga mencapai 3.404.000 dan 3.425.000 unit, tumbuh 16,9 persen dan 17,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penjualan mobil di China saat ini dalam tekanan setelah pemotongan pajak dihentikan. Tahun lalu kebijakan pemotongan pajak itu berhasil mendorong pertumbuhan penjualan hingga 15 persen dan dengan volume penjualanlebih dari 23 juta unit.
Pasar otomotif sempat kontraksi pada April dan Mei lalu. Setelah itu mulai tumbuh dan bulan Otober menandai pertumbuhan penjualan dalam lima bulan berturut-turut.
Pelemahan itu mempengaruhi produsen mobil multinasional yang mengharapkan pertumbuhan besar di China.