Setelah satu bulan ujicoba, pengelola jalan tol PT Jasa Marga mulai hari ini menerapkan transaksi elektronik di semua gerbang tol. Artinya mulai hari ini, Selas 31 Oktober, transaksi tunai tidak berlaku lagi.
Lewat akun tweeter-nya kemarin, PT Jasa Marga mengingatkan pengguna jalan tol tentang penerapan aturan baru itu. "Mulai tanggal 31 Oktober 2017 seluruh Gerbang Tol hanya melayani NON-TUNAI," demikian isi tweet.
Dengan penerapan transaksi elektronik, diharapkan arus lalu lintas di pintu masuk atau keluar tol semakin lancar. Target PT Jasa Marga waktu transaksi masuk tol hanya 4 detik. Durasi itu sekitar separuh dari waktu yang diperlukan petugas untuk layan transaksi tunai yang rata-rata 8-10 detik.
Kepada media, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan pengguna e-toll mencapai 92 persen secara nasional per 27 Oktober 2017. "Besok yang 8 persen kami harapkan beralih menggunakan uang elektronik," katanya di Galeri Nasional, Senin, 30 Oktober 2017. Herry mengatakan, untuk Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi atau Jabodetabek, distribusinya mencapai 95 persen, sementara di luar Jabodetabek 88 persen. Adapun untuk luar Jawa 77 persen.
Sedangkan untuk kesiapan alat sudah mencapai 100 persen. "Jadi semua alat (di gardu tol) sudah menerima transaksi nontunai. Terakhir di Suramadu juga sudah dilakukan," ucapnya.
Saat ini, di Jabodetabek, ada 143 gardu otomatis yang bisa melayani transaksi non tunai. Untuk mendukung program 100% transaksi non tunai per 31 Oktober 2017, Jasa Marga bekerjasama dengan perbankan akan menyiapkan fasilitas top up non gunai di setiap gerbang dan rest area.
Selain itu, pemerintah juga masih memberikan kelonggaran dengan tetap menyediakan satu pintu hybrid yang bisa menerima pembayaran tunai maupun e-money.