29 October 2019
dilihat 294x
Mobilku.com - Nissan mungkin akan mengakhiri brand Datsun miliknya, menghilangkan produk-produk yang tidak menguntungkan dan menutup tim-tim perakitan demi meningkatkan keuntungan. Dikenal sebagai "rencana pemulihan performa", langkah tersebut berjalan di bawah pimpinan Carlos Ghosn yang mengejar target penjualan ambisius di AS dan pasar besar lainnya.
Rencana tersebut merupakan upaya terakhir Nissan untuk bangkit dari kejatuhan setelah Ghosn ditangkap atas gugatan penyalahgunaan keuangan. Skandal tersebut memperburuk aliansi yang sudah disfungsional dengan Renault dan kondisi dimana mereka akan mencapai keuntungan operasional terendah mereka dalam 11 tahun.
Semua pasar dengan pabrik kecuali Cina akan diamati untuk kemungkinan reduksi dalam kapasitas produksi. Namun, tidak ada rencana untuk menutup sebuah pabrik atau menarik diri dari negara manapun. Secara keseluruhan, rencana tersebut bertujuan untuk melonggarkan sumber daya agar lebih fokus pada AS dan Cina.
Datsun kemungkinan besar akan mengalami restrukturisasi. Model tersebut diproduksi di Indonesia, India dan Rusia. Para sumber mengatakan bahwa masalah mulai muncul setelah Nissan mulai mengedarkan mobil dengan biaya produksi rendah pada tahun 2014 di pasar-pasar kecil seperti Indonesia, India, Rusia dan Afrika Selatan dimana mereka juga menjual kendaraan di bawah brand Nissan. Contohnya di Indonesia, setelah memiliki awal yang bagus, Datsun segera memakan penjualan Nissan.
"Kami akhirnya mendorong 2 brand populer kami pada pasar dengan saham 1 atau 2 persen. Kalian tidak bisa melakukan itu," ujar salah satu sumber yang kemudian menambahkan bahwa terdapat hasil yang mirip di India, Afrika Selatan dan Rusia.
Nissan memperkirakan pasokan yang stabil dari model baru atau model yang dirancang ulang untuk membantu mereka menentukan harga kendaraan mereka pada pasar yang lebih besar. Namun tetap, butuh waktu sekitar 1 tahun untuk mendapat hasil nyata, hingga saat itu perusahaan mobil asal Jepang ini akan terus memperoleh angka penjualan yang rendah.
0 Komentar
Tambah Komentar