https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/48fa4d34-d14e-49b0-86e3-bf867bfa420d.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b77f1376-5525-46d7-98c5-76a53a2b8864.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/48fa4d34-d14e-49b0-86e3-bf867bfa420d.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/b77f1376-5525-46d7-98c5-76a53a2b8864.jpeg

Kolaborasi Toyota, GM, Ford

09 April 2019

dilihat 80x

Washington, Mobilku.com - Uji coba mobil swakemudi di Amerika telah 'meledak' dalam beberapa tahun terakhir. Tidak ada standar yang mengatur proses pengembangan mobil-mobil swakemudi. Masing-masing perusahaan baik itu pembuat mobil, perusahaan teknologi seperti Waymo dan Uber, bahkan startup yang lebih kecil memiliki metode yang berbeda.

Ford Motor Co., General Motors Co. and Toyota Motor Corp., punya proyek pengembangan mobil swakemudi yang cukup serius. Ford melakukan pengujian di Miami dan Washington, D.C. Rencanya akan meluncurkan mobil swa-kemudi versi produksi untuk perusahaan ride-handling dan layanan pengiriman logistic pada 2021. General Motors punya divisi Cruise Automation yang juga melakukan rangkaian pengujian di jalan umum. GM rencananya akan menggandakan sumber daya untuk pengembangan teknologi ini. Toyota berharap bisa mengembangkan mobil total bisa mengendalikan dirinya sendiri dan sistem bernama 'Guardian' yang bekerja selaras dengan pengemudi manusia.

Mereka menyadari seluruh upaya dan investasi besar itu akan sia-sia jika masyarakat tidak mempercayai teknologi swa-kemudi. Kecelakaan fatal mobil swa-kemudi yang dikelola Uber pada Maret 2018 menunjukkan teknologi ini masih butuh waktu panjang sebelum benar-benar siap dan aman.
Ford, General Motors dan Toyota bekerjasama dengan SAE International membentuk Automated Vehicle Safety Consortium ( AVSC/Konsorsium Keselamatan Kendaraan Otomatis) yang fokus pada aspek keselamatan mobil swakemudi.

Konsorsium ini akan mengembangkan standar keselamatan industri untuk mobil swakemudi, menurut siaran pers SAE International. Proyek pertamanya adalah mengembangkan standar pengujian, protokol berbagi data dan bagaimana mobil swakemudi berinteraksi dengan pengguna jalan lainnya.

Edward Straub, director of automation for SAE and executive director konsorisium baru ini menjelaskan masing-masing perusahaan otomotif akan melaporkan hasil ujicoba lewat komite SAE secara periodik setiap 3 - 6 bulan. Informasi itu nantinya didiskusikan secara terbuka di lingkungan SAE untuk mengembangkan panduan. Straub membuka pintu bagi perusahaan teknologi maupun produsen lain untuk bergabung.

Dalam statemennya SAE International mengatakan AVSC akan bekerja untuk melakukan pengujian secara berhati-hati, pre-competitive development dan peluncuran mobil swa-kemudi SAE level 4 dan level 5.
SAE International menyusun lima kriteria, dimana level tertinggi memungkinkan mobil bergerak swakemudi dalam semua kondisi.

"Kami memahami bahwa kendaraan otonom perlu beroperasi dengan aman dan andal bersama dengan infrastruktur dan pengguna jalan lainnya untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat di mana mereka digunakan," kata Randy Visintainer, chief technology officer di Ford Autonomous Vehicle.

“Tujuan kami dengan konsorsium ini adalah bekerjasama di level industri dan mitra pemerintah untuk mempercepat pengembangan standar yang dapat mengarah pada pembuatan regulasi,” tambah Visintainer.

Saat ini baru sedikit regulasi yang mengatur mobil swakemudi. Sementara pemerintah federal AS juga tidak banyak melakkan aksi. Kondisi ini Membuka peluang masing-masing negara bagian mengembangkan regulasinya sendiri-sendiri. Regulasi yang disiapkan masing-masing negara bagian akan menghambat adopsi mobil swakemudi. Karena produsen mobil akan kesulitan untuk memenuhi beragam aturan yang diterapakan di masing-masing negara bagian. Tanpa standar keselamatan yang jelas dan tegas, juga menyulitkan perusahaan-perusahaan itu memenangkan hati publik.

Hal itu tercermin dari hasil survei Reuters/Ipsos beberapa waktu lalu. Mayoritas menilai mobil swakemudi harus diatur dengan regulasi yang jauh lebih ketat daripada mobil yang dikendarai manusia.

Standar ataupun panduan yang disusun AVSC tidak akan menggantikan peraturan federal, tapi paling tidak akan memberi jalan untuk membandingkan teknologi swakemudi dari beragam perusahaan jika terkait keselamatan.

Ini bukan pertamakalinya pihak swasta mengembangkan standar keselamatan untuk mobil swa-kemudi diluar pemerintah. Sebelumnya AAA dan Torc Robotics sudah menyusun kriteria sendiri dalam upaya membangun kepercayaan publik terhadap teknologi swakemudi.

Standar keselamatan yang dikembangkan industri menjadi satu langkah maju untuk mencapai tujuan itu.

0 Komentar


Tambah Komentar