https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/dccfba33-ca09-4946-ae7e-e7d40ff6cf93.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/dccfba33-ca09-4946-ae7e-e7d40ff6cf93.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/dccfba33-ca09-4946-ae7e-e7d40ff6cf93.jpeg

Jalan Kijang Jadi Legenda Hidup Otomotif Indonesia

13 June 2017

dilihat 104x

Sejak pasar Multi Purpose Vehicle (MPV) berkembang pesat di era 1990-an, tidak kurang dari 80 model yang pernah masuk ke segmen MPV, dan sampai saat ini hanya 20 model yang bisa terus berlanjut, termasuk Toyota Kijang. Bahkan, dari sejumlah brand yang sama-sama lahir pada era 1970-an, di segmen MPV hanya Toyota Kijang yang mampu terus bertahan sehingga mendapat predikat sebagai legenda hidup pasar otomotif Indonesia.



Tidak hanya mampu bertahan, Toyota Kijang terus berkembang menjadi brand lokal terbaik di segmen MPV industri otomotif Indonesia. Bahkan, kendaraan ini berhasil menjadi salah satu ekspor andalan sektor industri otomotif nasional ke kancah pasar global.

Sejak kehadiran generasi pertama pada Juni 1977, total penjualan Toyota Kijang di Indonesia hingga kini sudah mencapai lebih dari 1.750.000 unit dan merupakan angka penjualan tertinggi di segmen MPV Indonesia. Kijang juga merupakan model pertama Toyota yang memasuki pasar global di tahun 1987.

“Kami bersyukur bahwa sejak diperkenalkan, Kijang memang telah berhasil membuka segmen baru di pasar otomotif Indonesia, khususnya MPV. Terima kasih atas kepercayaan pasar Indonesia terhadap kehadiran Toyota Kijang yang juga telah mendorong pesatnya perkembangan segmen MPV di Indonesia hingga saat ini,' kata President Director, PT Toyota-Astra Motor, Yoshihiro Nakata dalam siaran press menyambut 40 tahun Kijang.

Kemampuan Toyota Kijang menghadapi pasar yang kian dinamis itu, tidak terlepas dari konsep pengembangannya yang selalu mengacu pada perkembangan dinamika kebutuhan dan ekspektasi masyarakat Indonesia terhadap kendaraan keluarga. Ini merupakan karakter kuat Toyota Kijang yang membuat mobil tersebut tidak pernah bisa meninggalkan posisinya sebagai market leader.

Sejarah kelahiran

Kehadiran Toyota Kijang tidak terlepas dari respon Toyota terhadap kebijakan pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri nasional melalui pengembangan alat angkut serba guna di pertengahan 1970-an. Menindaklanjuti kebijakan pemerintah tersebut, Toyota Indonesia merancang kendaraan yang sesuai dengan karakter spesifik pasar, serta kondisi geografis Indonesia dengan melahirkan generasi pertama Toyota Kijang dalam konsep Basic Utility Vehicle (BUV) yang diluncurkan pada Juni 1977.

Seiring dengan kemajuan ekonomi dan kebutuhan masyarakat, rancang bangun Toyota Kijang juga terus dikembangkan sehingga mobil ini tidak lagi hanya sebagai BUV, tapi menjadi kendaraan serba guna yang antara lain ditandai dengan kehadiran Toyota Kijang Generasi-2 pada tahun 1981. Sejak saat itu, Toyota Kijang tidak lagi dikenal sebagai kendaraan angkutan barang (commercial) atau juga sebagai kendaraan keluarga yang saat ini dikenal sebagai MPV.

Tidaklah berlebihan, jika keberhasilan Toyota Kijang Generasi-2 membuka peluang terbentuknya segmen pasar MPV di Indonesia yang sampai saat ini merupakan ceruk pasar terbesar dalam kancah pasar otomotif nasional. Berdasarkan data GAIKINDO, segmen MPV menguasai hampir 50% pasar otomotif nasional.

“Keberhasilan Toyota Kijang ini juga menjadi basis pengembangan model MPV Toyota lainnya seperti Toyota Avanza dan Toyota Calya yang dua-duanya juga berhasil mendapat tempat di hati masyarakat seperti terlihat pada posisinya sebagai market leader di segmen masing-masing,” kata Yoshihiro Nakata.

Keberhasilan Toyota Kijang yang kemudian diikuti Toyota Avanza dan Toyota Calya telah menempatkan Toyota sebagai market leader di segmen MPV dan sekaligus berkontribusi besar terhadap ekspor otomotif nasional. Prestasi ini juga telah menempatkan Toyota Indonesia sebagai empat besar dalam tataran penjualan Toyota Global setelah Jepang, Amerika Serikat, dan China.

Basis Produksi dan Andalan Ekspor

Kijang diproduksi di Pabrik Sunter 1 di kawasan Jakarta Utara milik PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) hingga tahun 2004. Sejalan dengan bertambahnya antusias konsumen domestik serta dimulainya ekspor Kijang dalam jumlah besar, produksi dialihkan ke pabrik terintegrasi TMMIN, Karawang Plant 1 di Karawang Barat, hingga saat ini.

Kijang ini merupakan implementasi dari keinginan kuat Toyota Indonesia untuk mendukung program Pemerintah Indonesia memiliki basis produksi otomotif yang kuat, ditunjukkan oleh keputusan pemerintah mengenai keharusan industri otomotif di Indonesia untuk menggunakan komponen buatan dalam negeri dan kandungan lokal dalam jumlah tertentu.

Toyota Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan kandungan lokal Kijang dari generasi ke generasi, yang berarti menambah jumlah pemasok lokal yang terlibat dalam produksi. Kandungan lokal mobil yang di awal kemunculannya terkenal dengan julukan “Memang Tiada Duanya” ini bergerak dari 19 persen pada Kijang generasi pertama menjadi 30 persen pada generasi kedua. Keseriusan untuk meningkatan kandungan lokal terus ditunjukan dengan penambahan rasio lokalisasi Kijang menjadi 40 persen pada generasi ketiga, lalu berturut-turut menjadi 53 persen dan 75 persen pada generasi keempat dan kelima, hingga generasi terkini di angka 85 persen. Sementara jumlah pemasok lokal meroket dari 8 perusahaan menjadi 139 perusahaan. Tentunya ini juga berdampak pada semakin besarnya substitusi impor serta tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan produksi Kijang.

Pada 2016 lalu, total penjualan Toyota mencapai 388.204 unit. Dari jumlah tersebut, 249.253 unit diantaranya berasal dari penjualan segmen MPV.

0 Komentar


Tambah Komentar