https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/67e22e03-8c0f-4613-8561-183ee57b9ea2.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/67e22e03-8c0f-4613-8561-183ee57b9ea2.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/67e22e03-8c0f-4613-8561-183ee57b9ea2.jpeg

Ini Penyebab Saham Tesla Ambruk

08 November 2017

dilihat 150x




Saham Tesla langsung terkoreksi 7,6 persen dalam semalam setelah perusahaan itu mengumumkan rugi USD 870 juta sepanjang triwulan ketiga. Kabar yang mengejutkan investor karena inilah angka kerugian triwulan terbesar sepanjang sejarah perusahaan itu. Sebagai pembanding, triwulan ketiga tahun lalu Tesla meraih laba USD 28 juta.

Tesla juga mengumumkan belum bisa mencapai target produksi 5000 unit Model3 perminggu seperti rencana. Kegagalan ini ikut berperan menggerus laba.

Produsen mobil listrik yang berbasis di Palo Alto California itu menargetkan bisa mencapai produksi 5000 unit perminggu Model3 pada triwulan pertama tahun depan. Padahal permintaan Model3 cukup tinggi, sampai-sampai pabrik baterainya di Gigafactory, Nevada kelabakan memenuhi permintaan baterai. untuk menjawab masalah itu, Tesla memutuskan untuk mengurangi produksi Model S dan Model X hingga 10 persen agar bisa mengalihkan sumber daya lebih banyak memproduksi baterai u ntuk Model3.

Namun tidak semua kabar buruk, ada juga kabar baik. Pada triwulan ketiga, revenue tumbuh hingga US 3.1 miliar. Investasinya naik hingga USD 2.1 miliar naik dari triwulan keedua sebesar USD 1,5 miliar.

Kabar bagus itu tidak menghindarkan CEO Tesla, Elon Musk dari perntanyaan dan desakan investor. Khususnya kegagalan dia untuk memproduksi Model3 sesuai target. Awalnya Musk menjanjikan akan memproduksi 20.000 Model3 per Desember. Faktanya hingga Oktober, hanya bisa memproduksi 260 unit saja. Perjuangan Tesla untuk meningkatkan produksi Model 3 dan rumitnya proses pengelasan Model3 juga membuat para investor bertanya-tanya tentang kesehatan keuangan perusahaan.

0 Komentar


Tambah Komentar