Pameran mobil Malaysian Automotive Institute (MAI) yang akan berlangsung 9 -12 November ini akan menjadi tempat untuk memperkenalkan generasi ketiga Perodua Myvi. Di Indonesia, hatchback ini dijual dengan merek Daihatsu Sirion.
Perodua Myvi cukup populer di Malaysia. Hatchback yang berbasis Daihatsu Boon ini diluncurkan pertamakali tahun 2005 dan dilanjutkan generasi kedua 2011. Generaasi kedua menjalani operasi facelift yang cukup dramatis pada 2015. Sejak diluncurkan model ini terjual 1 juta unit dan 35.400 unit diantaranya di ekspor. Sebagian besar ke Indonesia sekitar 31.000 unit.
Kembali ke generasi ketiga ini-yang dikenal dengan kode D20N. yang menarik, All-new Myvi ini upper body-nya 100 persen rancangan Perodua. Bahkan menjadi model pertama Perodua yang dirancang sendiri. Kepercayaan Daihatsu ini memberi jalan bagi para insinyur dan desain Perodua untuk mengadaptasi selera konsumen Malaysia di all-new Myvi ini.
Spek detail masih disimpan untuk ditampilkan di saat penampilan perdana di depan publik tanggal 9 November mendatang. Perodua sengaja menggoda dengan menggambarkan fitur-fitur utama. Bukan hanya lebih panjang dan lebih lebar, tapi juga lebih rendah dari generasi sebelumnya yang memiliki model atap tinggi. Ruang interior diklaim lebih lapang dan konfigurasi pengaturan kursi lebih fleksibel. Perodua tampaknya semakin mempertegas keunggulan Myvi sebagai kendaraan praktis untuk harian.
Fitur baru lainnya adalah Eco Idle auto start-stop yang disematkan di varian atas. Fitur ini akan menghentikan denyut mesin saat mobil berhenti dan otomatis hidup ketika pedal rem dilepas. Dikombinasikan dengan perbaikan di sisi aerodinamis, efisiensi bensin diklaim Perodua bisa mencapai 20,1 km/liter untuk versi 1,5 liter auto. Jauh lebih irit dibandingkan efisiensi 1.5 liter Auto generasi dua yang mencapai 15,4 km/liter.
Semua varian dibagikan lampu LED dengan fungsi follow me home (lampu tetap menyala beberapa saat untuk menerangi jalan pengemudi masuk gedung), keyless entry dengan tombol start, kursi belakang dibelah 60:40 dan sensor mundur. Untuk varian 1,3 liter -yang kemungkinan besar akan masuk sebagai generasi terbaru Sirion- sudah dilengkapi dengna empat airbag, ABS,EBD, dan Vehicle Stability Control sebagai fitur standar.
Perodua bahkan melengkapi dengan Advance Safety Assist (ASA), semacam gado-gado teknologi yang membantu pengemudi untuk menghindari kecelakaan. Unsur-unsurnya seperti Pre-Collision Warning, Pre-Collision Braking, Front Departure Alert dan Pedal Misoperation Control. ASA hanya ada di varian paling atas, 1,5 Advance.
Mesinya sama seperti Avanza yaitu 1NR-VE berkapasitas 1,3 liter yang bisa menghasilkan 94hp/6000 rpm dan torsi 121 Nm/4000 rpm. Tidak seperti di Indonesia yang hanya menawarkan mesin 1,3 liter. di Malaysia ada pilihan kedua yaitu mesin 1,5 liter 2NR-VE yang menghasilkan 105hp/6000 rpm dan torsi 136 Nm /4200 rpm. Mesin yang sama yang dipakai Avanza dan Vios. Piihan transmisinya 5-speed Manual dan 4-speed automatic.
Di Malaysia ada lima varian, mulai dari 1.3G (MT) dengan harga RM44,300 (Rp 141 juta), 1,3 G (AT) dengan harga RM46,300 (Rp 148 juta) dan 1,3 X yang paling premium dengan harga RM 48,300 (Rp 154,5 juta). Selanjutnya tipe 1,5 liter ada dua tipe yaitu High seharga RM51,800 (Rp 167 juta) dan varian termahal 1.5 Advance dengan ASA yait RM 55,300 (Rp. 177 juta).
Dengan posisi harga seperti itu, apakah generasi ketiga Daihatsu Sirion akan menembus level harga Rp 200 juta?