Geely Beli Proton Untuk Kuasai Asia Tenggara
26 May 2017
dilihat 80x
Satu demi satu, produsen otomotif China membangun landasan untuk bersaing dan mendapatkan porsi pasar otomotif di Asia Tenggara. Salah satunya adalah Geely, produsen otomotif China yang namanya mengglobal setelah mengusai produsen mobil Swedia, Volvo.
Rabu lalu (24/5), Geely meresmikan pembelian 49,9 persen saham Proton. Dengan menguasai Proton, Geely mendapat pijakan untuk bersaing di Asia Tenggara, pasar otomotif ke-lima terbesar di dunia. Pasar yang dikuasai Jepang sejak 40 tahun lalu dan hingga kini sangat sulit bagi produsen otomotif non Jepang untuk berkompetisi. Bagi Proton, mereka mendapat mitra yang secara finansial lebih kuat dan mungkin dari sisi teknologi juga lebih canggih.
Proton memang dalam kesulitan. perusahaanyang didirikan 1983 dengan cita-cita menjadi mobil nasional, tertekan persaingan dengan merek-merek lain. Proton yang membeli perusahaan sports car Inggris Lotus tahun 1996 itu sempat menjadi merek paling laris di Malaysia ketika mendapat proteksi dari pemerintah. Sejak dilepas ke pasar bebas, market share-nya terus menyusut hingga tersisa 12 persen pada tahun lalu. Proton didera citra buruk sebagai mobil dengan kualitas buruk dan tampilan yang membosankan.
Dan sebagai bagian dari kesepakatan itu, Geely Holding Group Co. Ltd akan menguasai 51 persen saham Lotus dengan harga USD 66.2 juta. Hasil penjualan Lotus bisa menutup kerugian Proton. Sisa 49 persen saham Lotus di beli Syed Mokhtar Al-Bukhary, pengusaha besar yang mengontrol saham induk perusahaan Proton, DRB-Hicom.
Geely adalah salah satu perusahaan otomotif independen China terbesar. Didirikan tahun 1986 sebagai produsen refrigerator. Dekade 90-an mulai memproduksi motor dan meluncurkan mobil pertama tahun 2002. Nama Geely hanya beredar sebagai salah satu nama dari ratusan merek otomotif domestik China. Dunia terpana ketika tahun 2010 berhasil membeli Volvo dari Ford Motor Co.
Bersama Proton, Geely akan memproduksi 500.000 mobil untuk pasar Asia Tenggara pada 2020. Proton juga akan merakit mobil-mobil Volvo dan SUV Geely untuk pasar lokal. Tahun lalu penjualan Geely mencapai 765,851 unit.
Rabu lalu (24/5), Geely meresmikan pembelian 49,9 persen saham Proton. Dengan menguasai Proton, Geely mendapat pijakan untuk bersaing di Asia Tenggara, pasar otomotif ke-lima terbesar di dunia. Pasar yang dikuasai Jepang sejak 40 tahun lalu dan hingga kini sangat sulit bagi produsen otomotif non Jepang untuk berkompetisi. Bagi Proton, mereka mendapat mitra yang secara finansial lebih kuat dan mungkin dari sisi teknologi juga lebih canggih.
Proton memang dalam kesulitan. perusahaanyang didirikan 1983 dengan cita-cita menjadi mobil nasional, tertekan persaingan dengan merek-merek lain. Proton yang membeli perusahaan sports car Inggris Lotus tahun 1996 itu sempat menjadi merek paling laris di Malaysia ketika mendapat proteksi dari pemerintah. Sejak dilepas ke pasar bebas, market share-nya terus menyusut hingga tersisa 12 persen pada tahun lalu. Proton didera citra buruk sebagai mobil dengan kualitas buruk dan tampilan yang membosankan.
Dan sebagai bagian dari kesepakatan itu, Geely Holding Group Co. Ltd akan menguasai 51 persen saham Lotus dengan harga USD 66.2 juta. Hasil penjualan Lotus bisa menutup kerugian Proton. Sisa 49 persen saham Lotus di beli Syed Mokhtar Al-Bukhary, pengusaha besar yang mengontrol saham induk perusahaan Proton, DRB-Hicom.
Geely adalah salah satu perusahaan otomotif independen China terbesar. Didirikan tahun 1986 sebagai produsen refrigerator. Dekade 90-an mulai memproduksi motor dan meluncurkan mobil pertama tahun 2002. Nama Geely hanya beredar sebagai salah satu nama dari ratusan merek otomotif domestik China. Dunia terpana ketika tahun 2010 berhasil membeli Volvo dari Ford Motor Co.
Bersama Proton, Geely akan memproduksi 500.000 mobil untuk pasar Asia Tenggara pada 2020. Proton juga akan merakit mobil-mobil Volvo dan SUV Geely untuk pasar lokal. Tahun lalu penjualan Geely mencapai 765,851 unit.
0 Komentar
Tambah Komentar