Garda Oto Raih ICSA Award Dalam Enam Tahun Berturut-turut

Garda Oto produk asuransi mobil dari Asuransi Astra baru saja menerima sebuah penghargaan bergengsi Indonesian Customer Satisfaction Award 2017 (ICSA). Ini penghargaan terhadap kepuasan pelanggan. Predikat sebagai merek terbaik itu diterima Ida R. M. Sigalingging selaku Chief Corporate Services Officer Asuransi Astra di Shangri-La, Jakarta.

Berdasarkan survei yang dilakukan penyelenggara ICSA terhadap responden, hasilnya menyatakan bahwa hingga saat ini Garda Oto tetap menjadi merek terbaik pilihan pelanggan untuk kategori asuransi mobil di Indonesia. Itu artinya, selama enam tahun berturut-turut Garda Oto terus menjadi pemenang ICSA.

ICSA sendiri adalah penghargaan yang dibuat oleh majalah SWA dan diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang berhasil memberi kepuasan kepada pelanggan. Dalam survei ICSA tahun ini, survei dilakukan terhadap 7.500 orang, terdiri dari 4.500 responden random ditambah 1.200 responden booster. Responden booster ditambahkan untuk masing-masing kategori produk yang termasuk produk premium dalam rangka meningkatkan incidence rate. Survei ini dilakukan dari bulan Agustus-September 2017 di enam kota besar yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Makassar.

Para responden diukur tingkat kepuasannya terhadap merek yang pernah mereka gunakan/konsumsi melalui empat parameter, yaitu kepuasan pelanggan terhadap kualitas produk/jasa (Quality Satisfaction Score), kepuasan terhadap harga yang mereka bayar (Value Satisfaction Score), keyakinan pelanggan bahwa merek yang telah mereka gunakan adalah merek terbaik (Perceived Best), dan harapan pelanggan terhadap suatu merek akan kemampuannya dalam memberikan kepuasan di masa mendatang (Expectation Score). Dari keempat parameter tersebut, Garda Oto mendapat nilai Total Satisfaction Score sebesar 4,175 naik dari tahun sebelumnya yaitu 4,126 sehingga tetap menjadi yang terbaik di kategori asuransi mobil.

Metode pengambilan sampel random dilakukan dengan multistage area random sampling, sedangkan untuk sampel booster dilakukan dengan purposive sampling. Survei dilakukan dengan face to face personal interview. Kriteria responden random berusia antara 15-65 tahun, tingkat pengeluaran keluarga per bulan bervariasi dari SES D (mulai dari Rp1.200.000) hingga SES A (lebih dari Rp4.800.000) dan komposisi jenis kelaminnya ditentukan dengan kuota 50% pria dan 50% wanita. Untuk responden booster, kriterianya relatif sama dengan responden random, kecuali untuk tingkat pengeluaran keluarga per bulannya dibatasi minimal SES A (lebih dari Rp4.800.000).