30 October 2019
dilihat 265x
Mobilku.com - Produsen ban tanpa udara seperti Bridgestone Corp. dari Jepang berharap mobil-mobil tanpa pengemudi dapat menggunakan teknologi mereka yang sebetulnya sudah berusia lebih dari 10 tahun namun memiliki kinerja lebih baik dari ban standar seperti ketahanan terhadap kebocoran.
Sistem pengemudian autonomous dan taksi berteknologi self-driving seharusnya dapat meningkatkan jumlah permintaan untuk ban tahan bocor.
"Sebelumnya, sebuah mobil hanya dikendarai sebanyak 20% karena berada di garasi selama 80%," ujar Atsushi Ueshima dari Bridgestone pada hari Kamis di acara Tokyo Motor Show.
"Pada era berbagi ini, dengan adanya kendaraan autonomous akan memutar balik cara penggunaan kendaraan, dan mencegah kebocoran akan menjadi prioritas."
Perusahaan truk dari Toyota Group, Hino Motors Ltd memanfaatkan acara tersebut untuk menampilkan visi masa depan mereka dimana para kendaraan elektrik, modular, pengantar berada di atas ban tanpa udara dari desainnya sendiri. Toyota Motor Corp menunjukkan mobil konsep bertenaga hidrogen yang dilengkapi dengan prototipe dari Sumitomo Rubber Industries pada acara sebelumnya di tahun 2017.
Michelin dan General Motors Co telah mengumumkan kerjasama kesepakatan riset yang bertujuan untuk penggunaan ban tanpa udara pada mobil-mobil berpenumpang pada tahun 2024. Uji coba dimulai pada tahun ini menggunakan kendaraan elektrik yaitu Bolt di Michigan.
Para pemanufaktur kendaraan elektrik juga berharap bahwa ban tanpa udara ini akan menjadi lebih ringan dari ban standar di masa depan, yang dapat menyebabkan penambahan beberapa km pada jangkauan mengemudi.
Hingga saat ini, membuat ban-ban tersebut menjadi lebih ringan terbukti sangat sulit. Sumitomo Rubber mengatakan mereka dapat mengurangi sedikit bobotnya dengan mengganti bentuk polimernya, namun tumpukan karetnya membuat ban tersebut sedikit lebih berat dari ban konvensional.
Terdapat juga tantangan secara struktural. Sumitomo Rubber telah dapat menambah ukuran prototipenya, namun masih kurang besar dan kurang kuat untuk sebuah bus atau truk. Biaya produksinya juga sedikit lebih tinggi dari ban tradisional, tetapi Sumitomo Rubber dan Bridgestone memprediksi langkah akhir mereka untuk memproduksi dalam skala besar akan menjadi solusi dari permasalahan tersebut.
0 Komentar
Tambah Komentar