14 November 2019
dilihat 188x
Mobilku.com - Menurut sebuah surat kabar Jerman, Kallenius akan mengumumkan rencana perombakan biaya yang mencakup pemberhentian 1.100 pegawai eksekutif secara global dan meminta para karyawan di Jerman untuk tidak meminta kenaikan gaji.
Kallenius telah menyatakan beberapa kali bahwa Daimler perlu memotong biaya dan meningkatkan efisiensi seluruh perusahaan. Laba perusahaan mengalami penurunan sebanyak 29% pada tahun 2018, Daimler mengalami kerugian triwulanan pertama dalam satu dekade di kuartal ke-2 pada tahun ini sebesar 1.2 milyar Euro atau sekitar Rp. 18,6 triliun dan harus merevisi panduan penghasilan dan keuntungan untuk setahun.
Pada bulan April, manajer Magazin mengatakan Kallenius ingin menghemat biaya sebanyak 6 milyar Euro pada mobil Mercedes-Benz dan sebanyak 2 milyar euros pada truk Daimler, dan memotong sebanyak 10.000 pekerjaan. Sejumlah pekerjaan terbaru akan mengeliminasikan sebanyak 10% eksekutif Daimler di Jerman. Angka penghematan tersebut terlihat besar karena CEO Daimler perlu mengembalikan tingkat keuntungan, sekaligus memerlukan dana untuk membayar ongkos investasi powertrain listrik, biaya penarikan dieselgate, denda yang besar, serta perlambatan pada ekonomi secara global.
Dewan organisasi tenaga kerja tidak senang tentang keputusan Kallenius untuk melakukan outsourcing produksi Mercedes-Benz EQC. Seorang ahli merasa bahwa karyawan tingkat rendah tidak seharusnya menanggung beban dari kesalahan tingkat atas. Di atas semua itu, rencana perombakan bertentangan dengan sebuah perjanjian tenaga kerja Daimler dari tahun 2017 yang berjanji bahwa perusahaan tidak membuat keputusan "operational redundancies (pengulangan operasional)" di Jerman sampai dengan tahun 2030, dan membayar pembekuan upaya untuk menutup kesepakatan sebelumnya tentang kenaikan gaji.
Seorang juru bicara Daimler membahas tentang permasalahannya, bahwa "kami sedang dalam diskusi yang konstruktif dengan perwakilan tenaga kerja, tetapi tidak akan mengomentari spekulasi oleh Dewan kerja." Namun demikian, "penanggulangan yang ekstensif" akan diperlukan untuk tetap kompetitif.
0 Komentar
Tambah Komentar