03 October 2019
dilihat 106x
Mobilku.com - Selama bertahun-tahun, Tesla ingin memasuki market Cina. Pasar Cina yang sangat terkontrol oleh pemerintahnya selalu menyulitkan perusahaan asing hingga saat ini. Namun besarnya negara Cina dan pertumbuhan yang ditunjukkan oleh negara terpadat di dunia ini sulit untuk diabaikan.
Sebagian besar perusahaan asal AS meyakini bahwa peraturan dan kebijakan Cina sangat merugikan perusahaan asing. Namun marketnya tetap layak untuk diperoleh meskipun dengan resiko tersebut, sehingga banyak CEO perusahaan AS termasuk Tim Cook, Elon Musk, dan Mark Zuckerberg terus mengunjungi Cina.
Diluar yang semua prediksi, sekarang Cina secara aktif mendukung rencana Tesla untuk memulai produksi lokalnya saat ini. Pada bulan April 2018, Cina mengumumkan bahwa mereka akan memberhentikan aturan batas kepemilikan perusahaan asing yang hanya sebesar 50% sekaligus membuka jalan bagi Tesla untuk menguasai kepemilikan bisnisnya secara penuh di negara tersebut.
National Development and Reform Commission (NDRC) mengatakan bahwa Cina akan memberhentikan batas pada perusahaan yang membuat kendaraan elektrik murni dan hybrid plug-in di tahun 2018, pembuat kendaraan komersial di tahun 2020 dan melonggarkan batasan pada pasar kendaraan penumpang yang lebih besar pada tahun 2022.
Siapapun yang menulis pernyataan tersebut pastinya mengetahui dengan baik bahwa ketika mereka menambahkan istilah "elektrik murni," Tesla akan mendukung langkah tersebut. Tesla telah bernegosiasi dengan para pembuat kebijakan Cina cukup lama sebelum pengumuman tersebut.
Tesla bersaing dengan waktu untuk menyiapkan produksi oleh Gigafactory 3 miliknya di Shanghai, sementara Cina melakukan segala hal yang dapat membantu mewujudkan hal tersebut.
Pada bulan Maret tahun ini, sekelompok bank negara (China Construction Bank Corp, Agricultural Bank of China Ltd., Industrial & Commercial Bank of China Ltd., dan Shanghai Pudong Development Bank Co.) meminjamkan Tesla 521 juta dolar (AS) untuk membangun Gigafactory di Shanghai.
Pemerintah Cina baru-baru ini mengumumkan bahwa kendaraan elektrik Tesla akan terbebas dari pajak pembelian 10%, sebuah kebebasan yang selama ini hanya tersedia bagi produsen kendaraan elektrik domestik.
China juga berencana untuk memperluas zona perdagangan eksperimental Shanghai (FTZ) di Lingang, tempat Tesla membangun Gigafactory-nya. Langkah ini menciptakan jalan bagi Cina untuk lebih mengurangi tarifnya untuk pembuat mobil AS dan membantu aliran barang masuk dan keluar dari pabrik Shanghai.
Tesla di China menjadi kasus klasik tentang apa yang terjadi ketika prioritas pemerintah dan kepentingan perusahaan bertemu. Karena terpaksa menangani ancaman polusi yang terus tumbuh dan konsumsi minyak yang menumpuk, Cina telah bosan menunggu perusahaan-perusahaan lokal untuk memimpin dalam mentransformasikan sektor otomotifnya. Cina sekarang telah memutuskan untuk memicu persaingan di pasar domestik dengan menambahkan pemimpin dunia dalam teknologi EV (Tesla) ke dalam kompetisi.
"Saya benar-benar berpikir Cina adalah masa depan," kata Elon Musk ketika ia mengunjungi Gigafactory 3 di Shanghai belakangan ini.
0 Komentar
Tambah Komentar