China akan menjadi pasar terbesar Nissan pada 2022. Untuk mencapai target itu Nissan baru saja merilis rencana ambisius yang dikalanang internal disebut MOVE 2022. Berdasarkan rencana aksi itu, Nissan akan menjual 2,6 juta mobil setiap tahun di China mulai tahun 2022. Atau dengan kata lain meningkatkan market share dari 5,6 persen tahun ini menjadi 8 persen.
Tahun 2017 Nissan menjual 1,6 juta unit di Amerika Serikat. Negara itu sekarang masih menjadi pasar terbesar Nissan secara global. Pada periode yang sama, Nissan dengan bantuan Donfgeng Motor menjual 1,52 juta unit di China.
Menurut Automotive News, untuk mencapai target penjualan itu, Nissan dan Dongfeng akan memperkenalkan 40 model, dimana 20 model diantaraya adalah mobil listrik. Juga meresmikan 2000 dealership diseluruh negeri. Model-model baru itu tidak hanya mengisi mereka Nissan, tapi merek Infiniti untuk segmen mobil mewah dan Venucia untuk merek model entry level. Penjualan Infiniti ditargetkan naik tiga kali lipat, sementara untuk kendaraan niaga ditargetkan tumbuh dua kalilipat. Pada 2022, 30 persen penjualan seluruh mobil di China disumbangkan segmen mobil listrik.
Mungkin faktor inilah yang mendorong Nissan untuk semakin serius menggarap pasar mobil listrik. Setelah sukses dengan penjualan Nissan Leaf di AS dan Eropa hingga Leaf menjadi mobil listrik paling populer didunia, Nissan menyiapakn pasar-pasar baru. Baru-baru ini mereka mengumumkan akan mengumumkan rencananya untuk memasarkan Nissan Leaf generasi kedua dikawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia.