20 September 2019
dilihat 266x
Mobilku.com - BMW belum memiliki rencana untuk mengembangkan penerus model i3. Pieter Nota, ketua bagian penjualan BMW mengatakan bahwa perusahaan asal Jerman ini akan berkonsentrasi pada teknologi penyatuan baterai dan plug-in pada kendaraan mereka lainnya sambil mengembangkan kendaraan elektrik murni yang baru.
BMW ingin mendorong elektrifikasi dari model-model populer lainnya daripada berfokus pada i3. Portofolio mobil elektrik yang baru akan diisi dengan versi elektrik dari berbagai seri model. Contohnya, pada tahun 2023 model i5 dari seri 5 dan iX5 dari seri X5 akan diluncurkan ke pasar. Di tahun yang sama, i7 dari seri 7 juga akan ditampilkan.
Model i3 merupakan kendaraan spesial yang awalnya dimaksudkan untuk menguji pasar tentang mobil elektrik. Sejak saat itu, lebih dari 150.000 unit telah terjual. BMW akan terus menjual mobil tersebut namun belum diketahui hingga kapan. "Model i3 sangat sukses selama 6 tahun ini," Nota mengakui.
Pembaruan terakhir dari kendaraan ini yang sekarang berusia 6 tahun, difokuskan pada sistem baterainya. Pada bulan September tahun lalu, BMW melangsungkan pembaruan baterai untuk BMW i3 dan i3s menjadi baterai 120 Ah dari Samsung. Baterai baru tersebut merupakan peningkatan yang signifikan dengan kapasitas tambahan hampir mencapai 30% yaitu 42,2 kWh. Berdasarkan standar WLTP yang diumumkan pada bulan November tahun lalu, pembaruan ini juga meningkatkan jangkauan i3 hingga 310 km.
BMW baru-baru ini juga mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan produksi mobil sport PHEV i8 pada April 2020. CEO baru perusahaan tersebut, Oliver Zipse mengatakan bahwa BMW ingin menjual 1 juta mobil elektrik pada tahun 2021. "Sebagai tambahan dari mobil elektrik murni, hybrid plug-in merupakan cara yang efektif untuk mengurangi emisi," ujar Zipse.
Mungkin seseorang dapat mengatakan hybrid plug-in lebih mengurangi emisi dibanding mobil konvensional yang berukuran hampir sama. Selain itu, para produsen mobil sekarang sedang menyesali kurangnya pendidikan tentang kendaraan elektrik, dengan 42% penduduk Amerika berpikir bahwa mobil elektrik memerlukan bensin sebagai bahan bakarnya.
0 Komentar
Tambah Komentar