Ditengah masa transisi dari perusahaan pembuat hardware menjadi perusahaan software, Blackberry mengejukan para analis dan spekulan di Wall Street dengan menghasilkan pemasukan lebih besar dari perkiraan. Dalam triwulan ke-empat tahun fiskal yang berakhir 28 Februari, perusahaan ini berhasil mendapatkan pemasukan hingga USD 193 juta, naik 12.2 persen.
Perusahaan yang mengukir kejayaan satu dekade lalu itu menngalihkan kegiatan desain, produksi, marketing dan penjualan ponsel Blackbery ke sejumlah perusahaan lain termasuk TCL China. Blackberry yang menyediakan softwarenya dan mengumpulkna royalti berdasarkan penjualan. Mereka juga menyediakan perangkat lunak untuk IoT.
BlackBerry juga menjual industrial software kepada klien perusahaan. Juga membantu memonitor mobile fleet dengan Mobile Device Management Tools seperti BlackBerry UEM. Mereka melayani 3500 pesanan dari perusahaan dalam tiga bulan itu. Dalam periode itu, BlackBerry mengalami kerugian USD 47 juta atau 10 sen dollar perlembar saham. Ini peningkatan dibandingkan periode yang sama setahun lalu dimana perlembar saham rugi 45 sen dollar atau USD 238 juta. Perusahaan yang mengukir kejayaan satu dekade lalu itu menngalihkan kegiatan desain, produksi, marketing dan penjualan ponsel Blackbery ke sejumlah perusahaan lain termasuk TCL China. Blackberry yang menyediakan softwarenya dan mengumpulkna royalti berdasarkan penjualan. Mereka juga menyediakan perangkat lunak untuk IoT.
CEO BlackBerry John Chen mengatakan cash flow perusahaannya akan positif pada tahun fiskal berjalan yang akan berakhir 28 Februari 2018. Namun sejumlah kabar buruk juga masih muncul dari perusahaan. Yang terakhir adalah penundaan handset BlackBerry KEYone yang rencananya akan diluncurkan April, namun harus mundur hingga Mei. Namun kabar itu tidak menghalangi investor untuk berebut saham BlackBerry. harganya naik 13 persen menjadi USD 7,87 unit.