https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/28bacdd3-3688-4b7f-b7e9-d67415c03e20.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/28bacdd3-3688-4b7f-b7e9-d67415c03e20.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/28bacdd3-3688-4b7f-b7e9-d67415c03e20.jpeg

Alasan Jepang Halangi China Kuasai Toshiba

31 March 2017

dilihat 102x




Pemerintah mendesak Toshiba Corp. untuk tidak menjual bisnis semikonduktor kepada perusaha China atau Taiwan. Tokyo tidak ingin teknologi semikonduktor Toshiba jatuh ke tangan China yang akan membuat keamanan Jepang dalam resiko.

Pemerintah akan menyampaikan permintaan itu dalam bentuk “kankoku” atau rekomendasi berdasarkan pada Foreign Exchange and Foreign Trade Control Law. Undang-undang itu menetapkan bahwa investor atau perusahaan asing yang masuk ke Jepang harus melewati screening pemerintah jika ingin membeli perusahaan semikonduktor Jepang atau perusahaan lain.

JIka penilaian pemerintah penjualan itu akan membahayakn keamanan negara tau public, mereka akan mendesak perusahaan itu untuk menunda penjualan atau mencari pembeli lain. Pada kasus ekstrim, pemerintah bahkan bisa maju dengan melarang penjualan itu. Contohnya pada 2008, pemerintah menghentikan upaya investor Ingris yang ingin menambah saham distributor perusahaan listrik Electric Power Development Co., yang lebih dikenal dengan nama J-Power. Pemerintah mengklaim penjualan saham itu akan mengancam keamanan public di Jepang.

Menurut sumber Asahi Shimbun, Kementrian Ekonomi, Perdagangan dan Industri merasakan ancaman serupa dengan rencana penjualan bisnis semikonduktor Toshiba akan memberi kesempatan China menguasai teknologi itu. Hal itu dinilai akan mengancam keamanan negara Jepang. Apalagi kedua negara yang bertetangga mempunya sejarah hubungan yang pasang surut.

Perusahaan semikonduktor Toshiba juga memproduksi flash memoris bertipe NAND. Fash memories ini dipakai di sejumlah pusat data Jepang perusahaan-perusahaan Jepang juga pemerintah. Jika perusahaan asing membeli perusahaan itu dan memanipulasi flash memories to untuk menghancurkan data, maka data-data penting dan rahasia bisa hilang, demikian keterangan sumber itu. Pemerintah Jepang juga mempertimbangkan rencana Toshiba untuk menjual bisnis semikonduktor ke perusahaan AS. Kementrian perdagangan meminta Toshiba memberi syarat bahwa perusahaan Amerika itu tidak boleh menjual bisnis itu perusahaan lain dimasa depan.

Sekitar 10 perusahaan berminat membeli bisnis semikonduktor China, termasuk Western Digital dari Amerika Serikat, SK Hynix Inc. dari Korea Selatan, Hon Hai Precision Industry, Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. yang telah membeli perusahaan jepang Sharp Corp. tahun 2016 dan juga Tsinghua Unigroup Ltd. dari China.

0 Komentar


Tambah Komentar