20 February 2024
dilihat 138x
Mobilku.com - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) akhirnya buka suara soal harga Jimny 5 pintu yang dikerek pedagang di pameran Indonesia International Motor Show atau IIMS 2024. Mereka memastikan, nominal jual yang disarankan masih sama seperti saat peluncuran produk.
Sebagai catatan, Suzuki Jimny 5 pintu dibanderol Rp 462 jutaan hingga Rp 472 jutaan saat peluncuran. Namun, tak semua tenaga penjual menjadikan angka tersebut sebagai acuan. Bahkan, mereka mematoknya hingga Rp 520-530 jutaan.
Harold Donnel selaku Direktur Pemasaran PT SIS mengatakan, permintaan Jimny 5 pintu mengalami 'ledakan' sesaat setelah diluncurkan. Sementara, ketersediaan unitnya belum sebanding dengan permintaan tersebut.
"Dari analisa kami, ini ada kesenjangan antara suplai dan demand, jadi seperti per hari Sabtu itu kita sudah catatkan atau membukukan penjualan di 1.200 unit untuk Jimny 5 pintu. Sehingga dari perbedaan gap antara estimasi suplai dan demand mungkin bisa menyebabkan hal itu terjadi. Kami merekomendasikan retail price untuk wilayah OTR Jabodetabek berada di harga dari Rp 462.000.000 sampai dengan paling mahal ada di Rp 478.600.000," ujar Harold saat dimintai konfirmasi.
Oleh karenanya, Harold kembali meminta jika ditemukan oknum sales yang menaikkan harga secara berlebihan bisa dilaporkan.
"Jika ada ditemukan praktik-praktik yang terjadi perbedaan dari retail price yang sudah direkomendasikan itu bisa diinformasikan kepada kami melalui Halo Suzuki agar bisa kami tindak lanjuti lebih lanjut," tegas Harold.
Sementara Randy Murdoko selaku Asst to Dept. Head 4W Sales PT SIS juga menyampaikan pernyataan yang kurang lebih sama dengan Harold. Dia mengatakan, sebagai produsen, pihaknya sudah memberikan harga rekomendasi.
"Jadi begini, kami selaku pabrikan kan memberikan suggestion price atau harga yang direkomendasikan. Karena secara regulasi kan kami tidak boleh melakukan monopoli harga. Jadi harga selalu yang kami sarankan," ungkap Randy.
"Terkait harga, saya rasa itu terkait suplai dan demand dan itu bukan hanya di industri ini. Jadi ketika demand-nya lebih tinggi dari suplai, maka hal-hal serupa pasti terjadi. Makanya kalau dari kami adalah kami kasih harga yang kami sarankan sesuai yang disampaikan kemarin," lanjutnya.
Randy menjelaskan, PT SIS selaku produsen tidak bisa menentukan harga pasti untuk dealer-dealer di Indonesia. Bahkan, pihaknya juga tak bisa menghakimi para penjual yang mematok harga terlalu tinggi.
"Kami tentunya ingin memberikan harga yang terbaik dan value for money di setiap orang kan pasti berbeda. Tapi sekali lagi, itu yang terjadi dan kami akan mencoba kalau ada masukan lain yang bisa kami improve, akan kami lakukan. Namun pada dasarnya, berdasarkan regulasi sekarang, yang kami terapkan begitu: harga yang kami sarankan," kata dia.
0 Komentar
Tambah Komentar