Toyota baru saja merayakan pencapaian fenomenal, menjual 10 juta unit mobil hybrid diseluruh dunia. Hebatnya, pencapaian itu terjadi hanya sembilan bulan setelah mobil ke-9 juga terjual pada April 2016. Mobil ke-10 juta dikirim ke pembelinya akhir Januari lalu.
Di Amerika Utara saja, Toyota berhasil menjual tiga juta unit mobil hybid dan plug-in hybrid hingga akhir Desember 2016.
"Hybrid tetap menjadi bagian penting dari line up kendaraan kami. Tahun lalu kami menjual 246.000 unit dan kami melihat pertumbuhan permintaan dengan diluncurkan RAV4 Hybrid yang menyumbang sekitar 13 persen dari total penjualan model ini tahun lalu, kata senior vice presiden Toyota North America dalam rilisnya, Senin (14/2).
Toyota memprediksi 10 juta mobil hybridnya bisa mengurangi emisi gas CO2 hingga 77 juta ton dibandingkan mesin konvensional. Juga menghemat 7.7 juta galon bensin.
"Saat kami meluncurkan Prius, tidak ada orang yang faham mengenai mobil hybrid. Berkat para pengguna awal, hybrid berhasil sukses dan menjadi mobil pilihan banyak orang," kata co-chairman Toyota Takeshi Uchiyamada- yang dikenal luas sebagai father of Prius-.
Tidak bisa dipungkiri Toyota adalah pemimpin teknologi hybrid saat ini. Teknologi yang dikembangkannya diterapkan di banyak model. Salah satu model terpentingnya adalah Prius yang kini menjadi mobil hybrid paling laris didunia.
Pencapaian itu buah dari kerja keras dan ketekunana puluhan tahun. Sejarah pengembangan hybrid bisa dilacak hingga 1977 saat Toyota mempekenalkan Toyota Sports 800 Gas Turbine Hybrid concept pada Tokyo Motor Show ke 22 tahun itu.
Tonggak lain adalah diumumkannya Toyota Hybrid System (THS) pada 1997 yang menjadi sistem hybrid yang dipakai Toyota hingga sekarang. Toyota kemudian meluncurkan Coaster Hybrid EV di Jepang. pada tahun itu pula Toyota memperkenalkan Prius di pameran Tokyo Motor Show. Mobil ini mulai dipasarkan di Jepang, namun target utama adalah pasar Amerika Serikat dan Eropa.
Sejak saat itu Prius mulai dikenal konsumen diseluruh dunia. Apalagi sejak selebritis papan atas menggunakan mobil ini sebagai alat untuk membangun citra dirinya sebagai seorang enviromentalist. Konsumen juga meniknami efisiensi bahan bakar yang luaribasa apalagi saat harga minyak meroket hingga lebih dari USD 100 pada dekade 2000-an. Pada akhir dekade 2000-an, Prius sudah menjadi model mainstream yang diminati konsumen dari beragam kalangan.