Pengelola sirkuit Nurburgring mengimplementasikan speed limits di beberapa bagian sirkuit, beberapa hari sebelum Koenigsegg dijadwalkan untuk melakukan upaya memecahkan rekor kecepatan One:1 hypercar. Implementasi aturan baru itu menyebabkan produsen mobil tidak mungkin lagi melakukan upaya pemecahan rekor. Padahal Koenigsegg berkepentingan untuk membuat rekor karena rival-rivalnya seperti Porsche 918, McLaren P1 dan Ferrari LaFerrari sudah menorehkan tajinya di sirkuit itu dengan mencetak waktu dibawah 7 menit.
Keputusan itu diambil setelah kecelakaan Maret tahun ini yang menyebabkan tewasnya seorang penonton. Saat itu Nissan GT-R melintir dan terbang ke arah penonton.
Manager sirkuit akan mengatakan pembatasan itu setidaknya akan di terapkan hingga akhir tahun ini. Selanjutnya akan dikaji lagi.
Informasi ini muncul pertamakali dari produsen film JF Musial. Mereka sedang menyiapkan film dokumenter baru bertajuk Apex. Film itu bekerjasama dengan pendiri Konigsegg, Christian von Koenigsegg. Dalam film itu, akan diceritakan upaya hypercar Koenigsegg One:1 mencetak rekor baru.
Mereka baru mendapat pemberitahuan setelah persiapan dimulai termasuk menyewa helicopter, kendaraan dan hotel. Dengan aturan baru itu, dimana pembatasan kecepatan berlaku di beberapa bagian sirkuit, upaya mencetak rekor baru muskil terjadi. One:1 tidak mungkin bisa menyaingi rekor McLaren P1 (sekitar 6.30 detik), Porsche 918 Spyder (6.57 detik) atau Lamborghini Aventador SV (6.59 detik).
Sebagai gambaran, Koenigsegg memprediksi One:1 bisa melesat hingga 186 mph di seksi Tiergarten. Di jalur lurus itu, pengelola membatasi kecepatan hanya 124 mph. Jalur lurus lain seperti Döttinger Höhe, Flugplatz, Schwedenkreuz, dan Antoniusbuche juga dibatasi 124 mph. Sepanjang aturan itu masih diterapkan, mungkin tidak ada lagi rekor dibawah 7 menit untuk satu putaran Nurburgring yang panjang sekitar 21km itu.