14 December 2023
dilihat 142x
Mobilku.com - Tesla dilaporkan akan melakukan recall atau pemanggilan kembali terhadap lebih dari dua juta kendaraan di Amerika Serikat. Recall kali ini bertujuan untuk melakukan pembaruan terhadap sistem Autopilot, dimana sistem tersebut sempat dianggap sebagai sistem yang berbahaya dan gagal melindungi konsumen.
Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) sebelumnya telah menyelidiki beberapa produk Tesla selama lebih dari dua tahun terkait apakah Tesla EV benar-benar memperhatikan teknologi keselamatan, terutama pada fitur Autopilot nya.
Administrator NHTSA, Ann Carlson, mengatakan kepada Reuters bahwa "sangat penting jika sistem pemantauan pengemudi bisa memperhitungkan potensi bahaya, karena beberapa orang cenderung terlalu mempercayai teknologi."
Autopilot Tesla dimaksudkan untuk memungkinkan mobil menyetir, mempercepat, dan mengerem secara otomatis di jalurnya, tetapi tidak sepenuhnya otonom. Inilah yang dianggap berbahaya, karena beberapa pelanggan tidak memahami fitur yang sesungguhnya, dan termakan penamaan Autopilot.
Tesla berencana akan terus menerapkan pembaruan perangkat lunak melalui internet atau Over The Air, agar sistem mereka menjadi lebih baik dan aman dari sebelumnya.
NHTSA sejatinya telah memulai penyelidikan Tesla Autopilot sejak Agustus 2021. Dari hasil identifikasi mereka, terdapat belasan kecelakaan di mana kendaraan Tesla menabrak kendaraan, sementara sistem keselamatannya tidak mampu bereaksi tepat waktu.
Investigasi NHTSA terhadap Autopilot akan tetap terbuka guna melihat sejauh mana pembaruan yang diberikan oleh Tesla. Tesla dan NHTSA juga sudah mengadakan pertemuan sejak pertengahan Oktober untuk membahas potensi penyalahgunaan pengemudi dan usulan perbaikan perangkat lunak.
Tesla akan meluncurkan pembaruan pada 2,03 juta kendaraan Model S, X, 3 dan Y di Amerika Serikat secara bertahap mulai tahun depan.
0 Komentar
Tambah Komentar