Teka-teki mengapai samsung Galaxy Note 7 mudah meledak tampaknya sudah terungkap. Samsung kabarnya akan mengumumkan hasil penyelidikannya itu pada akhir tahun ini. Namun ada perusahaan lain yang juga berhasil menemukan akar masalah dari problem yang menyebabkan Samsung rugi besar itu.
Sebuah perusahaan asal California bernama Instrumental merilis hasil penyelidikannya terhadap Galaxy Note 7. Lewat laman GSM Arena, perusahaan itu menjabarkan sejumlah faktor pemicu. Menurut CEO Instrumental Anna Shedletsky, desain ruang baterai pada smartphone yang terlalu kecil membuat peluang bersentuhannya kutub positif dan negatif baterai mudah terjadi.
Jika elektrolit bertemu akan memicu baterai menjadi panas berlebih sehingga menimbulkan ledakan. Samsung sendiri tak menampik desain yang diusung pada Galaxy Note 7 lebih agresif. Kondisi itu juga dapat dipicu lebih cepat apabila smartphone berada dalam keadaan terhimpit, misalnya saat dikantongi di saku belakang celana jeans
Tidak seperti Galaxy S7 yang melengkung ke satu sisi, Galaxy Note 7 memiliki desain layar simetris. Jadi, bagian depan dan belakang smartphone dibuat sama-sama melengkung dan bertemu di bagian tengah ponsel. Di sisi lain, karena ingin membuat bodi ponsel lebih tipis, baterai tersebut dibuat untuk menyimpan lebih banyak daya.
Untuk sementara, studi ini belum dapat memastikan apakah baterai juga menjadi penyebab sejumlah perangkat meledak. Sebab, penelitian untuk baterai membutuhkan waktu lebih lama dan harus menggunakan ribuan baterai untuk memberikan hasil yang lebih akurat.
Namun tak tertutup kemungkinan proses inovasi manufaktur baterai Samsung mengalami perubahan selama proses pengembangan. Karenanya, versi baterai terbaru yang digunakan pada Galaxy Note 7 kemungkinan tak mengalami pengujian yang sama seperti baterai perdana.
Hasil temuan ini memang tak jauh berbeda dari sejumlah analisis dan prediksi mengenai penyebab sejumlah Galaxy Note 7 meledak. Namun untuk mengetahui hasil resmi, diperkirakan Samsung akan mengungkapkan temuan internal pada akhir 2016.