Fenomena Pokemon Go membuat pemainnya berpotensi tersandung masalah hukum seperti kecelakaan lalulintas, menyebrang jalan sembarangan bahkan menerobos property orang lain.
Di Amerika Serikat, hal itu memicu kekhawatiran public soal keselamatan. APalagi sejumlah media mem-blow up kasus-kasus kecelakaan terkait game buatan Niantic itu. Game ini memang berbeda. Karena menggabungkan citra virtual ke dunia nyata. Pemainnya tidak duduk diam didepan komputer tapi harus bergerak mengejar di dunia nyata.
Mahluk-mahluk digital yang menggemaskan itu bisa di tangkap dengan smartphone pemain di lokasi-lokasi didekat pemain. Lokasinya bisa dimana saja. Di Indonesia kabarnya Monas dan Istana Merdeka menjadi salah satu lokasi Pokemon itu. Gara-gara lokasi ini, Niantic mendapat sorotan karena diketahui ada Pikachu di United States Holocaust Memorial Museum dan Arlington National Cemetery.
San Diego Union-Tribune melaporkan dua orang yang diduga bermain game ini terjatuh dari tebing laut setinggi 27 meter di California, Rabu pekan lalu.
Fox8 melaporkan seorang remaja di hentikan petugas keamanan karena menerobos masuk di Perry Nuclear Power Plant, Ohio, Selala lalu gara-gara mengejar karakter Pokemon.
Karena itu San Francisco Police Department merilis peringatan lewat posting di Facebook. “Saat kamu bertempur, melatih dan menangkap Pokemon –mu, tolong ingat kamu masih didunia nyata!” demikian status itu.
Kecelakaan lalulintas juga dikaitkan dengan game ini. Texas A&M University Police mengabarkan lewat twitter tentang mobil yang diparkir sembarangan di jalan hingga menyebabkan mobil lain menabraknya. Pangkal soalnya, si sopir berhenti untuk keluar menangkap Pokemon.
Di Pennsylvania, seorang gadis 15 tahun terserempet mobil gara-gara menyebrang jalan raya sibuk untuk mengejar Pikachu. Di New York, pemuda menabrak pohon gara-gara main game ini sambil mengemudi. Beruntung keduanya hanya cidera ringan.
Di Massachusetts Lamar Hickson, 26, menghentikan mobilnya serampangan ditengah jalan tol gara-gara ingin mengejar monster-monster mungil itu. Untung tidak terjadi kecelakaan.
Sebagai pengembang game ini, Niantic sejak dini sudah memperingatkan para pemain game ini. Seperti harus selalu waspada dengan lingkungan sekitarnya, tidak boleh menerobos property orang lain tanpa ijin. Niantic sendiri sejak awal sudah menegaskan tidak akan bertanggungjawab terhadap setiap kerusakan, cidera atau kematian akibat bermain game ini.
Pokemon Go memang sangat fenomenal. Menurut data SimilarWeb, sejak diluncurkan 6 Juni lalu, game ini kini menjadi platform paling banyak dimainkan di AS. Bahkan menyalip Pandora, Netflik, Google dan Spotify.