https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/38688332-4051-40d8-8f24-27079124d018.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0d9927d5-5d20-4c00-9fd8-841374d93c23.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/41b9ebd6-5af9-473b-b2a9-366bec01152c.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/7551ba08-d754-437b-b8e9-96867f31b058.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/50ce5b10-b057-412d-a32c-f9b0ed9f975c.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/38688332-4051-40d8-8f24-27079124d018.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/0d9927d5-5d20-4c00-9fd8-841374d93c23.jpeg

Suntikan Dana Miliaran Dollar Dari Pemerintah Jadi Kunci Mengapa Harga EV China Sangat Terjangkau

24 June 2024

dilihat 158x

Mobilku.com - Mobil listrik asal China sejatinya telah menjadi juara di pasar global berkat harganya yang sangat kompetitif. Namun, apa yang membuat harga mobil listrik China bisa begitu murah? 


Sebuah analisis terbaru dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) mengungkapkan bahwa rahasia di balik harga terjangkau tersebut adalah subsidi besar-besaran dari pemerintah China.


Menurut laporan CSIS, pemerintah China telah menggelontorkan dana sebesar $230,8 miliar atau sekitar Rp 3.480 triliun untuk mensubsidi kendaraan listrik antara tahun 2009 hingga 2023. Angka ini jauh melampaui subsidi yang diberikan oleh pemerintah Amerika Serikat, yang hanya mencapai $1 miliar dolar AS (Rp 16 triliun) dalam bentuk kredit pajak kendaraan bersih tahun ini.


"Pemerintah China mendukung kendaraan listrik dengan berbagai cara, termasuk potongan harga dan pembebasan pajak penjualan, pendanaan infrastruktur, pembelian kendaraan listrik untuk keperluan pemerintah, dan dukungan program penelitian dan pengembangan produsen mobil," ungkap laporan CSIS. 


Bukan hanya subsidi harga mobil, Pemerintah China secara signifikan juga telah meningkatkan pengeluaran untuk program penelitian dan pengembangan (R&D) kendaraan listrik dalam beberapa tahun terakhir ini.


Diketahui dari tahun 2009 hingga 2017, sekitar Rp 30 triliun dihabiskan untuk R&D. Angka tersebut bahkan tercatat melonjak menjadi Rp 58 triliun pada 2018 dan terus meningkat hingga tembus Rp 70 triliun pada tahun lalu. Sebagai contoh, produsen baterai raksasa CATL dilaporkan menerima subsidi sebesar 809,2 juta dolar AS pada tahun lalu, jauh lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya. 


Namun dibalik murahnya mobil China, subsidi besar-besaran ini memiliki efek buruk, salah satunya adalah kelebihan pasokan. Efek ini secara langsung telah memicu perang harga di dalam negeri dan mendorong banyak pabrikan untuk fokus pada pasar internasional.


Meskipun subsidi telah mendorong pertumbuhan industri mobil listrik China, beberapa pertanyaan muncul terkait keberlanjutan model ini. Akankah produsen mobil listrik China tetap kompetitif jika subsidi dikurangi atau bahkan dihentikan secara permanen?



0 Komentar


Tambah Komentar