Cerita tentang peretas mengendalikan mobil dari jarak jauh bukan lagi cerita fiksi di film-film aksi. BMW dan Mercedes Benz buru-buru menutup lobang keamanan setelah seorang peneliti menunjukkan adanya celah berbahaya itu di sistem mereka. Lobang keamanan itu sama dengan yang ditemukan di mobil keluaran General Motor. GM juga buru-buru menambal lobang keamanan itu, yang rentan ditembus peretas untuk menguasai mobil secara illegal.
Peneliti yang menunjukkan lobang itu adalah Samy Kamkar. Dia menggunakan lobang itu untuk menemukan lokasi mobil, membuka kunci dan menghidupkan mobil dari jarak jauh alias tidak perlu masuk ke dalam mobil. Mobil-mobil yang bisa dikendalikan dari jauh itu hanya mobil yang terkoneksi dengan layanan RemoteLink dari GM. Peretas itu bahkan bisa menghadang komunikasi antara mobil dan server yang dikelola GM. Kepada laman Wired, Kamkar mengklaim layanan terkoneksi yang ditawarkan BMW, Fiat, Chysrler dan Mercedes-Benz sama rawannya dengan GM.
Sejauh ini Kamkar tetap merahasiakan kode dan program yang bisa dimanfaatkan itu. Menurut Wired, dia sengaja menahan diri untuk memberi waktu bagi produsen mobil menyiapkan program untuk memperbaiki lobang keamanan itu. Karena jika dibeberkan secara detail, bisa dimanfaatkan orang yang tidak bertanggungjawab untuk berbuat kriminal.
Berbeda dengan kasus keamanan siber sebelumnya yang dialami FiatChrysler Automobile –terpaksa merecall 1,4 juta mobil untuk install program pengaman tambahan- lobang yang terjadi di jaringan terkoneksi itu bisa ditambal tanpa harus merepotkan pemilik mobil.