Model terbaru crossover Mazda CX-4 akan diproduksi dan dipasarkan di China dalam beberapa pekan mendatang. Inilah model Mazda pertama yang peluncuran perdananya di negeri Tirai Bambu itu. Mazda ingin ikut menikmati kue pertumbuhan crossover di negeri itu.
Model yang dikembangkan dari Koeru Concept –debut di Frankfurt International Motor Show 2015- ini lebih panjang dan lebih rendah dari Mazda CX-5. Mazda menjanjikan efisiensi bahan bakar dan peforma pengendaraan yang luarbiasa, berkat penggunaan teknologi Skyactiv pada mesin dan transmisi.
Di China produksinya dilakukan oleh FAW Car, yang sudah melakukan uji coba produksi di pabrik Changjun, propinsi Jilin. Crossover ini akan diproduksi dan dipasarkan di China saja. Targetnya bisa menjual 2000 -3000 unit perbulan.
Mazda juga akan memproduksi di Jepang untuk memasok pasar negara lain seperti Amerika Serikat, Australia dan negara-negara lain. Penjualan global Mazda meningkat 20 persen dalam lima tahun terakhir mencapai lebih dari 1,5 juta unit. Namun pasar di China justru kendor. Dengan meluncurkan produk baru ini, diharapkan penjualan kembali menguat.
Penambahan model crossover ini juga sejalan dengan keputusan Mazda untuk menghentikan pengembangan dan produksi minivan, yang pasarnya terbatas di Jepang saja mulai 2017. Pada saat yang sama, Mazda akan focus ke segmen SUV yang sedang mengalami pertumbuhan cepat di seluruh dunia. Dengan menawarkan model baru ini, Mazda berharap bisa menarik minat konsumen yang ingin kendaraan yang tidak seperti SUV konvensional.
Laporan yang diterbitkan perusahaan riset IHS di Amerika Serikat menunjukkan penjualan SUV di seluruh dunia naik hampir tiga kali lipat dalam sepuluh tahun terakhir, mencapai 22 juta unit pada tahun 2015. Di China, kontribusi SUV mencapai 30 persen dari total penjualan tahun lalu. Naik dari level 6 persen pada 2009, seperti yang disampaikan China Association of Automobile Manufacturers.