Samsung menghadapi masa-masa sulit diakhir tahun ini. Pablet andalannya Galaxy Note 7 harus direcall, bukan sekali saja bahkan dua kali. Dan puncaknya Samsung memutuskan untuk tidak memasarkan produk itu hingga menyebabkan kerugian sampai USD 5 miliar gara-gara baterai yang meledak.
Para ahli Samsung di laboratorium benar-benar dibuat pusing untuk mencari tahu mengapa ledakan itu bisa terjadi. Apa penyebabnya, kondisi yang memicu ledakan, dan pertanyaa-pertanyaan lainnya terus menggelayut. Bahkan mereka juga tidak bisa menduplikasi ledakan Galaxy Note 7 di laboratorium.
Kerja keras mereka tidak sia-sia. Setelah berhasil menduplikasi ledakan di laboratorium, para insinyur Samsung bisa menjelaskan apa penyebab skandal yang nyaris mencoreng reputasi produsen ponsel terbesar didunia itu. hasil penyelidikan internal itu dikomunikasikan kepada Korea Testing Laboratory.
Samsung sempat menjanjikan untuk menjelaskan secara terbuka kepada konsumen mengapa baterai phablet yang digadang-gadang sebagai gadget terbaik saat ini bisa meledak pada akhir tahun ini. Namun tampaknya mereka sampai saat ini belum siap untuk mengkomunikasikan hal itu secara terbuka kepada publik.
Awal bulan ini beredar hasil penyelidikan tentang penyebab ledakan Galaxy Note 7. Sebuah perusahaan asal California bernama Instrumental merilis hasil penyelidikannya terhadap Galaxy Note 7. Perusahaan itu menjabarkan sejumlah faktor pemicu. Seperti desain ruang baterai pada smartphone yang terlalu kecil membuat peluang bersentuhannya kutub positif dan negatif baterai mudah terjadi. Jika elektrolit bertemu akan memicu baterai menjadi panas berlebih sehingga menimbulkan ledakan (cek : http://www.mobilku.com/?p=1002&id=15364).