Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, wholesales (penjualan dari distributor ke dealer) Daihatsu mencapai 42.452 unit atau turun 6% dibandingkan periode Q1-2015 yang mencapai 45.317 unit. Sementara Retailsales (penjualan dari dealer ke konsumen akhir) Daihatsu Q1-2016 mengalami kenaikan 2% mencapai 42.299 unit dibandingkan periode Q1-2015 yang hanya 41.464 unit.
Fenomean ini selaras dengan tren penjualan otomotif nasional. Dimana wholesales mencapai 266.885 unit atau turun 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 282.344 unit. Sementara Retailsales naik 2% mencapai 261.985 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu hanya mencapai 257.278 unit.
Berdasarkan angka wholesales, penyumbang terbesar adalah Gran Max dengan total 16,635 unit atau 39 persen dari total penjualan Daihatsu di Indonesia. Selanjutnya si mungil Ayla (11.593 unit/27%), Xenia (9.202 unit/22%), Terios (3.454 unit/8%).
Sedangkan retailsales, Gran Max terjual 15.224 unit atau 36%. Posisi kedua Ayla (11.164 unit/ 26%), Xenia (10.775 unit/25%), dan Terios (3.212 unit/8%).
“Kami bersyukur, Triwulan pertama 2016 ini, Daihatsu mencapai penjualan yang cukup baik, ditengah kondisi pasar otomotif domestik yang menurun,” ungkap Amelia Tjandra, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor lewat rilis resmi perusahaan ini.
Namun posisi runner up, belum bisa diraih kembali dan tetap ada di kubu PT Honda Prospect Motor (HPM). HPM mencatat penjualan 58.378 unit mobil di seluruh Indonesia sejak awal tahun hingga akhir Maret 2016. Penjualannya naik 31,2 persen dari periode yang sama di tahun lalu.
Dua model SUV menjadi kontributor terbesar penjualan Honda. BR-V mencatat penjualan 18.291 unit dalam 3 bulan pertama 2016. Honda HR-V meraih 14.861 unit. Kontribusi produk Honda Mobilio cukup besar, yaitu 11.817 unit.