Konflik identitas mengidap model ini sejak hari pertama kelahirannya. Masih teringat jelas ketika hari pertama diperkenalkan pada 2010. Fotonya yang menyebar cepat di internet mengejutkan public. Saat itu Honda berkilah, masalahnya hanya angle foto saja. Beberapa hari kemudian, Honda merilis ulang foto, kini dari sudut yang berbeda. Respon konsumen terhadap model yang diberi nama Crosstour itu tidak banyak berubah. Mereka tidak melihat konsep yang sebenarnya ingin ditonjolkan.
Konsep awalnya menarik. Honda ingin menciptakan mobil yang memiliki kelebihan sedan, SUV dan minivan keluarga. Ironisnya, mobil ini justru kehilangan identitasnya. Dia tidak bisa dikumpulkan dengan SUV kompak karena terlalu lembut. Dia juga tidak cocok jika disebut wagon meskipun sudah berdandan semirip mungkin. Penjualan Crosstour dikisaran 20.000 unit, tidak seperti yang diproyeksikan. Puncak penjualan tercapai pada 2010, 28.851 unit. Sejak itu grafik penjualan terus turun. Honda harus membuat keputusan.
Tidak ingin memperpanjang penderitaan, Honda menghentikan produksi crossover berbasis Accord itu dalam beberapa bulan ke depan. Crosstour hanya hidup satu generasi dan gagal bertahan. Slot yang ditinggalkan akan diisi Honda HR-V, SUV kompak berbasis Jazz, yang terbukti sukses di banyak negara. Honda Amerika bertaruh, adik CR-V ini punya peruntungan lebih bagus. Jalur produksi di pabrik Honda di East Liberty, Ohio yang sebelumnya melahirkan Crosstour, selanjutnya digunakan untuk menambah produksi Honda CR-V dan Acura RDX. Juga untuk menyediakan tempat bagi produksi Acura MDX yang dijadwalkan paling cepat dua tahun lagi.