04 July 2024
dilihat 151x
Mobilku.com - Presiden RI Joko Widodo sangat mengapresiasi investasi besar yang dilakukan oleh Hyundai Group di Indonesia. Bukan tanpa alasan, keputusan Hyundai untuk mengambil proyek besar ini bahkan diambil saat masa krisis pandemi Covid-19.
Presiden Jokowi mengapresiasi keputusan Eui Sun Chung, Executive Chairman Hyundai Motor Group untuk memantapkan niatnya berinvestasi di Indonesia.
"Ini harus saya sampaikan apa adanya, visi dan keberanian dari Chairman Chung yang dalam kondisi Covid, dalam kondisi pandemi beliau berani memutuskan, berani mengeksekusi untuk memulai proyek besar ini. Sekali lagi saya ingin memberikan apresiasi kepada Chairman Chung telah berani memutuskan sesuatu yang penting dalam kondisi pandemi," kata Jokowi di pabrik sel baterai PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024).
Jokowi menghargai kepercayaan Hyundai untuk berinvestasi di Indonesia. Terlebih nilai investasinya juga sangat besar.
"Saya sangat menghargai investasi Rp 20 triliun dari pabrik mobil Hyundai, kemudian sangat menghargai grand package ekosistem baterai listrik yang terintegrasi yang sebentar lagi kita resmikan pada hari ini yaitu konsorsium antara Hyundai dan LG dengan investasi sebesar Rp 160 Triliun yang diselesaikan secara bertahap. Semoga ini menandai semakin baiknya hubungan antara Korea (Selatan) dan Indonesia," tambah Jokowi.
Di sisi lain Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil menceritakan tantangan yang dihadapi investasi dari LG dan Hyundai untuk proyek ekosistem kendaraan listrik di Karawang.
"Bapak Presiden dan hadirin semua yang saya hormati, hari ini adalah menandakan babak baru, dimana kita sama-sama menyaksikan proses peresmian pabrik baterai mobil yang terintegrasi. Total investasinya ini $ 9,8 miliar, minus investasi dari Hyundai untuk mobil," ungkap Bahlil.
Akumulasi nilai proyek ekosistem baterai kendaraan listrik tersebut mencapai $ 9,8 miliar atau sekitar Rp 160 triliun dengan rincian investasi, di antaranya: pengolahan $ 850 juta, pertambangan $ 4 miliar, prekursor/katoda $ 1,8 miliar, dan pabrik sel baterai $ 3,2 miliar.
Pabrik sel baterai itu berdiri di atas lahan seluas 330.000 meter persegi dengan dana investasi fase pertama mencapai USD 1,2 miliar. Fasilitas ini bisa menghasilkan sel baterai lithium-ion dengan total kapasitas 10 GWh per tahun untuk memenuhi kebutuhan lebih dari 150.000 unit Battery Electric Vehicle (BEV).
Hyundai Motors Indonesia (HMID) diketahui sudah mengoperasikan pabrik produksi mobil di Cikarang Pusat, Jawa Barat, pada akhir tahun 2021. Mobil yang sudah diproduksi lokal Creta, Hyundai Ioniq 5, Stargazer, dan terbaru Kona Electric.
0 Komentar
Tambah Komentar