https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/8e82c2ad-7ca1-4614-8578-334ed2aa16be.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/8e82c2ad-7ca1-4614-8578-334ed2aa16be.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/8e82c2ad-7ca1-4614-8578-334ed2aa16be.jpeg

Penyelidikan Airbag Maut

03 March 2015

dilihat 92x

Pemilik mobil-mobil tua yang beroperasi di kawasan hangat, dan lembab perlu waspada. Penyelidikan Takata Corp. menunjukkan airbag itu bisa meledak dengan sangat keras. demikian pernyataan resmi perusahaan yang dalam masalah besar itu.



Seperti diketahui, pada beberapa kasus inflator airbag buatan Takata meledak sedemikian keras saat terjadi kecelakaan. Begitu kerasnya sampai sebagian serpihan logam terlontar secepat peluru ke kabin penumpang. Sejauh ini sudah enam orang yang tewas dan puluhan luka-luka. Satu orang tewas diantaranya di Kalimantan, tepatnya di Sabah, Malaysia.

Kasus yang mencuat sejak 2008 ini memicu gelombang recall belasan juta mobil hingga hari ini termasuk di Indonesia. Jika penelitian Takata ini benar, maka para pemilik mobil di Indonesia yang terkenal beriklim tropis dan memiliki kelembabapan udara tinggi patut waspada. Meskipun pengguna terbesarnya Honda, airbag Takata dipakai oleh banyak merek mobil.

Kembali ke soal penelitiaan Takata. Perusahaan yang awalnya hanya memproduksi kain untuk kantong udara itu memaparkan hasil penelitiannya secara tertulis kepada konsumennya. Produsen airbag ketiga terbesar dunia ini menggunakan inflator –komponen airbag yang bertugas menggembungkan kantong udara itu- yang dikumpulkan dari mobil-mobil yang di recall oleh sepuluh perusahaan otomotif dalam penyelidikannya.

“Penelitian yang kami lakukan sejauh ini mendukung analisis awal bahwa usia dan penggunaan jangka panjang di kawasan yang panas dan lembab adalah faktor signfikan pada sejumlah kecil inflator yang bermasalah,” Shigehisa Takada, CEO Takata. Takata juga terus melakukan penelitian untuk menemukan penyimpangan pada proses produksi sebagai faktor berpotensi berkontribusi terhadap penyebab masalah itu. Takata sangat serius dalam melakukan pengujian. Setiap hari sekitar 300 inflator di uji coba untuk mencari akar masalah. Konsorsium produsen mobil, termasuk Toyota dan Honda sudah siap-siap menyewa lembaga independen untuk melakukan pengujian terpisah. Dalam waktu sama, Takata juga menggunakan jasa Fraunhofer Institute dari Jerman untuk menentukan akar masalah dari problem airbag itu.

Sementara itu Takata mengkonfirmasi bahwa mereka akan meningkatkan produksi bulanan 200 persen dari 450.000 unit menjadi 900.000 unit pada September mendatang. Pesaing-pesaingnya seperti Autoliv, Daicel dan TRW juga menambah produksi untuk memasok inflator pengganti pesanan produsen mobil.

0 Komentar


Tambah Komentar