Tesla Motors berhasil membuktikan bahwa robot bisa mengemudi lebih baik dari manusia. Hal itu terungkap dari penyelidikan terhadap kecelakaan fatal yang melibatkan teknologi swakemudi Autopilot Tesla.
Pekan lalu Departemen Transportasi Amerika Serikat menghentikan secara resmi penyelidikan terhadap kecelakaan fatal yang menewaskan pengemudi sedan bertenaga listrik itu. Dalam rangkaian penyelidikan itu, Tesla bisa membuktikan bahwa kecerdasan buatan yang pada sistem swakemudi AUtopilot berhasil menurunkan tingkat kecelakaan hingga 40 persen
Menurut laporan National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), setelah fitur Tesla Autosteer dipasang, tingkat kecelakaan turun dari 1.3 kecelakaan setiap satu juta mil perjalanan menjadi 0.8 kecelakaan per 1 juta mil perjalanan. Angka itu didapat dari penyelidikan terhadap 43.781 unit mobil termasuk Tesla Model S dan Model X yang diproduksi dari tahun 204 - 2016.
pada 7 Mei 2016 sebuah kecelakaan mobil Tesla menewaskan pengemudinya saat beropeasi dengan Autopilot. kecelakaan itu menjadi sorotan seluruh industri otomotif. Pemerintah Amerika Serikat langsung mengadakan penyelidikan untuk mengetahui apakah fitur Autopilot gagal atau tidak dan apakah Tesla harus bertangungjawab. Respon awal, semuanya menyalahkan Tesla dan meminta perusahaan yang dipimpin Elon Musk itu untuk mencabut fitur Autopilot yang dianggap belum siap. Bahkan nama yang dipilih 'Autopilot' juga dipersoalkan, bahkan oleh Pemerintah Jerman yang meminta Tesla mengganti nama itu karena khawatir konsumen salah memahaminya.
Namun keputusan Pemerintah untuk menghentikan penyelidikan bisa dianggap membersihkan nama Tesla. Bloomberg mengutip jurubicara NHTSA Bryan Thomas mengatakan," Tesla tidak lagi dibawah penyelidikan. Penyelidikan NHTSA tidak menemukan kesalahan pada desain atau peforman AEB (Automatic Emergency Braking) atau ssistem Autpilot pada mobil yang diselidiki juga tidak pada kecelakaan-kecelakaan lain,"
Dengan dihentikannya penyelidikan oleh Departemen Transportasi, penyelidikan kecelakaan yang sama oleh National Transportation Safety Board masih terus berjalan.
Saat ini Tesla memimpin dalam aplikasi teknologi swa kemudi. Oktober tahun lalu mereka sudah mengumumkan bahwa setiap Tesla yang diproduksi akan dilengkapi dengan perangkat keras yang diperlukan agar mobil bisa beroperasi dengan teknologi swakemudi.
Usai dihentikannya penyelidikan Elon Musk dalam tweeternya mengatakan bahwa dia bertekad menurunkan tingkat kecelakaan hingga 90 persen jika software Autopilot semakin matang.