https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/logoHeader.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets/human-logo.png
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/362bebff-75c0-4a80-b37a-852f84958ff6.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/362bebff-75c0-4a80-b37a-852f84958ff6.jpeg
https://mobilku.s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/news/1000/362bebff-75c0-4a80-b37a-852f84958ff6.jpeg

Note 7: Diduga Bukan Cuma Masalah Baterai

12 October 2016

dilihat 94x




Untuk menyelamatkan reputasinya, Samsung Electronics terpaksa mengambil keputusan pahit, menghentikan produksi smartphone Galaxy Note 7. Apalagi lembaga pemerintah Korea Selatan Agency for Technology and Standards menengarai ada problem lain selain baterai sebagai penyebab terbakarnya beberapa unit ponsel ini, termasuk desain sirkuit elektronik-nya.

Samsung memilih meluncurkan ponsel ini pada pertengah Agustus. Pemilihan waktu tersebut dinilai sebagai upaya pabrikan Korea Selatan itu untuk merebut perhatian calon konsumen iPhone 7 yang dijadwalkan rilis September.

Tidak diduga, awal September, bermuncurlan laporan tentang terbakarnya unit-unit Note 7. Samsung tidak menyangka akan mendapat publikasi buruk justru ketika iPhone 7 diluncurkan dan disambut gegap gempita. Samsung segera merecall 2,5 juta unit yang terlanjur dikirim ke 10 negera. Saat itu, konsumen masih memilih menunggu Note 7 pengganti. Termasuk konsumen di Indonesia yang akhirnya gigit jari.

Samsung melakukan perbaikan dan memasarkan kembali ponsel premium ini pada 1 Oktober, awalnya di Korea Selatan. Namun ternyata problem terbakar kembali muncul. Laporan unit-unit pengganti yang terbakar memawarnai media diseluruh dunia. Salah satu yang mendapat perhatian luas adalah kasus terbakarnya Note 7 di pesawat Southwest Airlines di Amerika Serikat. Laporan serupa juga datang dari Korea Selatan, dan Taiwan. Hal itu memicu pihak berwenang disejumlah negara termasuk U.S. Consumer Product Safety Commission turun tangan menyelidiki.

Pukulan bagi Samsung bukan cuma reputasi, tapi juga dari sisi financial. Dengan ditariknya Note 7 dari rak toko, Samsung harus mengeluarkan 3,5 triliun Won untuk memberesekan masalah ini. Angka sebesar itu setara dengan 10 persen operating profit tahunan Samsung. Saham perusahaan turun 8 persen Selasa (11/10) kemarin.
Samsung tetap menjadi penjual ponsel terbesar didunia, namun market sharenya terus turun, kini menguasai sekitar 20 persen pangsa pasar ponsel dunia. Samsung pernah menguasai hingga 30 persen pangsa pasar.

0 Komentar


Tambah Komentar