14 June 2024
dilihat 148x
Mobilku.com - Seperti diketahui Norwegia merupakan salah satu negara pionir dalam adopsi kendaraan listrik. Lebih dari 50 persen mobil di negara ini adalah mobil listrik, dan pabrikan China adalah salah satu yang mengaspal di Norwegia.
Laporan terbaru mengatakan bahwa pemerintah Norwegia telah menentang keputusan Komite Uni Eropa yang hendak menaikan tarif masuk mobil China ke benua biru tersebut. Menteri Keuangan Norwegia, Trygve Slagsvold Vedum, mengatakan bahwa pemberlakukan tarif yang lebih mahal untuk mobil China adalah keputusan yang tidak relevan dan kurang sejalan dengan agenda Norwegia.
Menurut The Swedish Road Federation (OFV), lebih dari 12% kendaraan listrik yang diimpor ke Norwegia berasal dari pabrikan China, angka tersebut mencakup Polestar tetapi tidak termasuk kendaraan Volvo Car.
Norwegia adalah pasar Eropa pertama bagi banyak perusahaan rintisan kendaraan listrik China, dan salah satunya adalah Nio EV yang masuk pada Mei 2021. Mundur lebih jauh lagi ada Xpeng EV yang diluncurkan di Norwegia pada tahun 2020. Norwegia bahkan menjadi rumah bagi beberapa merek China yang sangat langka di Eropa, seperti merk Dongfeng dan Voyah.
Pemimpin China EV di Norwegia adalah SAIC dan Geely Group, dengan SAIC MG mengirimkan 497 EV di Norwegia bulan lalu. Sementara Polestar yang merupakan bagian dari Geely Group, telah berhasil menjual 328 EV di bulan Mei.
Pada tanggal 12 Juni, Komisi Eropa (EC) menyimpulkan bahwa kendaraan listrik buatan Tiongkok mendapat keuntungan dari subsidi negara yang tidak adil. Akibatnya, banyak pabrikan Eropa yang sulit bersaing dan merasa negara mereka dibanjiri oleh produk asing.
0 Komentar
Tambah Komentar