Nissan Motor Co. dikabarkan akan menginvestasikan lebih dari 200 miliar Yen untuk ambil alih Mitsubishi Motors Corp., seperti dilaporkan Reuters. Direksi masing-masing perusahaan ini menggelar pertemuan untuk membahas detail investasi dan operasional, Kamis pekan ini. Sumber Reuters dari kedua perusahaan itu mengkonfirmasi hal itu. Jika investasi 200 miliar Yen akhirnya disepakati, maka Nissan akan menjadi pemilik saham terbesar di Mitsubishi Motors. Saat ini, saham Mitsubishi Motors juga dikuasai perusahaan-perusahaan dalam imperium bisnis Mitsubishi Group seperti Mitsubishi Heavy Industries Ltd., Mitsubishi Corp., dan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, yang bersama-sama menguasai 34 persen saham Mitsubishi Motors.
Saham Mitsubishi Motors anjlok hingga 43 persen sejak 19 April gara-gara terbongkarnya kecurangannya selama 25 tahun terakhir. Mitsubishi mengaku menggunakan standar pengujian yang tidak sesuai regulasi untuk menentukan efisiensi bahan bakar Mitsubishi eK. Akibatnya angka yang diklaim itu lebih besar dari faktanya. Selisihnya diperkirakan 10 persen.
Kecurangan ini terungkap pertamakali dalam laboratorium uji Nissan Motor Co. Produsen mobil terbesar kedua di Jepang ini memang bekerjasama dengan Mitsubishi. Nissan membeli Mitsubishi eK, lalu diganti logo dan mereknya menjadi Nissan Dayz. Ketika Nissan mempersiapkan penyegaran Nissan Dayz, mereka melakukan serangkaian persiapan termasuk menguji efisiensi bahan bakarnya. Dari sanalah terungkap aksi culas Mitsubishi Motors.
Gara-gara itu, bukan hanya saham yang ambrol, tapi juga produksi dan penjualan Mitsubishi eK dan Nissan Dayz dihentikan. Mitsubishi juga harus membayar kompensasi kepada konsumennya. Menurut para analis, akibat skandal itu, Mitsubishi terancam membayar kompensasi hingga USD 1 miliar kepada konsumennya. Juga membayar kepada Nissan sebagai mitra yang dibohongi.
Situasi ini akan semakin sulit karena ada sinyal kecurangan itu tidak terbatas pada satu model, tapi sembilan model lain juga diuji dengan cara yang tidak selarasa dengan standar pemerintah Jepang. Informasi ini terungkap dari revisi laporan Mitsubishi Motors kepada Kementrian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Wisata Jepang. Sembilan model itu seluruhnya di pasarkan atau pernah dipasarkan di Jepang. Skandal ini bukan yang pertama. 15 tahun lalu Mitsubishi mengaku menyembunyikan dan mengabaikan complain konsumennya dan tidak melakukan recall sebagaimana regulasi di Jepang. Peristiwa yang meledak menjadi skandal besar itu, nyaris membuat perusahaan ini kolaps. Nasibnya diselamatkan dari dana patungan perusahaan dalam imperium Mitsubisihi.
Namun kali tidak ada lagi bantuan seperti itu. Perusahaa-perusahaan Mitsubishi Group minta masalah ini diselesaikan sendiri. Citra Mitsubishi terus menurun di Jepang, yang hanya menyerap 10 persen dari total penjualan. Meskipun turun di negerinya sendiri, Mitsubishi semakin kuat di negara-negara Asia lainnya. Bisa jadi tawaran uang segar dari Nissan menjadi salah satu solusi yang tersedia saat ini bagi perusahaan yang pernah jadi jawara Rally paling keras didunia, Rally Paris-Dakar.