Apakah mesin diesel akan tamat riwayatnya? pertanyaan itu menggantung dibenak para penyokong mesin tanpa busi kaya torsi ini. Sejak skandal diesel Volkswagen mencuat angin seperti berbalik.
Awal dekade 2000-an diesel berkembang di Eropa dan dianggap sebagai solusi terbaik antara torsi, efisiensi dan emisi. Mesin ini populer di tanah Eropa dan bersaing keras dengan teknologi hybrid yang diajukan pabrikan Jepang. Bisa dikatakan diesel bisa mencuri hati sebagian besar konsumen di Eropa. Sukses di Eropa, diesel mulai merambah ke Amerika Serikat dan mulai membangun pondasi yang sehat. Hingga skandal Volkswagen merusak itu semua.
Awal pekan ini Walikota Paris, Madrid, Athena dan Mexico City berkomitmen untuk menghapus semua mobil diesel dari kota mulai 2025. Tekad itu disampaikan dalam pertemuan puncak C40 Mayor Summit di Mexico City.
Para walikota itu lebih menyokong transportasi publik dan kendaraan dengan teknologi alternatif. Juga membangun infrastruktur yang lebih ramah bagi pesepeda dan pejalan kaki.
Walikota Athena, Giorgos Kamini bahkan melangkap lebih jauh dengan menghapus semua mobil dari pusat kota Athena dalam tahun-tahun yang akan datang.
Keputusana para walikota itu merupakan pukulan ke-sekian yang mengikis citra mesin diesel. Kota-kota di AS juga sudah melarang mesin diesel. Memang itu bukan pukulan yang akan mematikan mesin diesel, tapi setidaknya bukan kabar bagus bagi produsen-produsen mesin diesel di dunia.